Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bandung Barat (KBB) H Hasanudin meminta masyarakat tidak mudah terbujuk pihak-pihak yang mengiming-imingi bekerja di luar negeri.
DARA | Itu disampaikan Hasanudin menyikapi sejumlah kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI), asal Bandung Barat yang mendapat tindakan kekerasan, bahkan berujung meregang nyawa.
Kisah memprihatinkan menimpa salah seorang PMI asal Kampung Cikeuyeup Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas yang nekat bunuh diri di Jeddah Saudi Arabia.
Walaupun belum diketahui secara pasti motif wanita yang melakukan bunuh diri tersebut, namun kata Hasanudin, hendaknya dijadikan pelajaran bagi yang berminat sebagai PMI.
Keberangkatan menjadi PMI secara ilegal, bisa merugikan dirinya sendiri.
“Pemkab Bandung Barat melalui Dinas Tenaga Kerja mengimbau agar masyarakat tidak mudah terbujuk rayuan pihak-pihak yang mengiming-imingi kerja di luar negeri tanpa prosedural,” ujar Hasanudin di Ngamprah, Selasa (6/11/2024).
Menurutnya, dalam kurun waktu setahun saja Pemkab Bandung Barat memulangkan sekitar 30 PMI Ilegal dalam kondisi sakit, bahkan meninggal.
Persoalannyapun beragam, yang jelas kondisi tersebut tidak sesuai dengan harapan mereka ketika keberangkatannya.
Sayangnya, banyaknya kasus yang menimpa para PMI Ilegal tersebut tidak menyurutkan minat masyarakat untuk bekerja di negeri orang, terutama ke negara Timur Tengah.
Kemungkinan mereka lebih tergiur dengan janji-janji manis para penyalur tenaga kerja ilegal. Hingga saat ini, Hasanudin mengungkapkan masih banyak penyalur PMI Ilegal, yang merayu masyarakat KBB.
Kemungkinan, bujuk rayu mereka meluluhkan masyarakat sehingga tidak berpikir jauh dampak ke depannya. Hingga saat ini, Hasanudin menyebutkan masih banyak oknum penyalur kerja berkeliaran di wilayah KBB.
“Ini pelajaran buat masyarakat, jangan sampai terbujuk rayu dengan iming- iming yang menggiurkan,” tegasnya.***
Editor: denkur