Sejumlah studi mengungkap berbagai manfaat berpuasa di bulan Ramadan bagi kesehatan.
DARA | Puasa menurut penelitian tak hanya baik untuk kesehatan fisik, tapi juga mempengaruhi mood (suasana hati) dan kesehatan mental seseorang.
Namun, meski puasa dapat mengurangi gejala depresi, dokter tidak menganjurkan puasa sebagai pengobatan depresi.
Seperti dikutip dari PMJNews yang melansir Medical News Today, Senin (18/3/2024), penelitian mengenai pengaruh puasa terhadap depresi menunjukkan hasil yang beragam.
Salah satu tinjauan literatur 2021 menemukan bahwa ada beberapa mekanisme neurobiologis yang terlibat selama puasa yang dapat memperbaiki gejala depresi.
Kemudian, sebuah studi tahun 2022 yang lebih besar yang berfokus pada orang-orang dengan depresi juga menyelidiki penggunaan puasa untuk depresi.
Ditemukan bahwa puasa menyebabkan pengurangan gejala pada orang yang mengalami depresi sedang hingga berat.
“Puasa dapat menyebabkan banyak perubahan pada seluruh tubuh, beberapa di antaranya dapat memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental seseorang,” tulis laporan studi tersebut.
Bahkan beberapa penelitian juga menemukan adanya peningkatan mood positif setelah berpuasa. Peserta merasakan perasaan bangga, penghargaan, dan prestasi.
Editor: denkur | Sumber: PMJNews