Suami Anda Mudah Marah? Jangan Baper, Begini Cara Menghadapinya

Sabtu, 24 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto: Istimewa/KlikDokter)

Ilustrasi (Foto: Istimewa/KlikDokter)

Suami Ibu mudah marah atau tempramental? ‘Ya, tenang saja, jangan bete apalagi baper. Begini cara menghadapinya.


DARA | Sebuah artikel yang ditayangkan KlikDokter berjudul: 11 Cara Tepat Hadapi Suami Temperamental yang ditulis Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog,15 Desember 2022, menjelaskan tentang bagaimana seorang ibu menghadapi suami yang temperamental.

Berikut sederat caranya yang perlu kaum ibu ketahui:

1. Sadari Emosi yang Kamu Rasakan

Pertama, cara menghadapi suami yang emosian yang perlu dibiasakan perlahan adalah menyadari dampak psikologis dari perilaku atau sikap suami. Apakah suami membuat kamu marah, kecewa, takut, sedih, atau tidak berdaya?

Menyadari emosi apa yang dirasakan melatih kamu mengetahui bagaimana harus bersikap dan mengendalikan diri.

2. Perhatikan Pola yang Membuat Suami Emosi

Hal yang membuat kamu semakin takut dan bingung adalah ketika tidak mengetahui penyebab atau alasan suami temperamen. Maka itu, cara menghadapi suami pemarah dan “ringan tangan” adalah memahami perilaku suami.

Dengan memahami pola perilaku suami yang temperamen, kamu dapat meminimalkan perilaku atau keadaan yang membuat suami marah.

3. Refleksi Diri atas Perkataan atau Perbuatan

Jika suami tampak sangat mudah marah, kamu juga bisa mencoba merefleksikan apakah ada perkataan atau perilaku tertentu yang sangat tidak disukai suami.

Ketika menyadari ada hal yang membuat suami tidak nyaman, kamu secara perlahan bisa meminimalkan hal tersebut agar tidak terucap atau ditunjukkan kepada suami.

4. Jangan Berusaha Mengontrol Suami Saat Marah

Kamu perlu menyadari emosi marah membuat suami sulit mengendalikan dirinya. Dalam hal ini, cara menghadapi suami temperamental adalah jangan mengontrolnya terlebih dahulu.

Dengan memaksa untuk mengontrol, suami akan menjadi semakin marah karena merasa dikekang. Berusahalah bersikap setenang mungkin agar tidak memperkeruh keadaan.

5. Tunjukkan Ekspresi Non-Verbal yang Hangat

Amarah suami akan membuatnya merasa tidak nyaman dengan badannya sendiri. Jika memungkinkan, peluklah suami dan genggam tangannya tanpa harus banyak berkata-kata.

Memberikan respons yang tenang dapat menurunkan amarah yang suami rasakan. Tindakan ini bisa menjadi cara mengatasi suami yang suka marah.

6. Utarakan Apa yang Kamu Rasakan

Jika suami sudah tampak lebih tenang untuk diajak mengobrol, kamu dapat menyampaikan dengan tenang apa yang kamu rasakan dan pikirkan ketika melihat suami marah.

Memendam apa yang kamu rasakan akan membuat suami merasa tidak ada yang salah atau terdampak dari perilakunya saat marah. Jadi, jangan dipendam, ya.

7. Konseling Pasangan

Konseling dengan melibatkan konselor atau psikolog sebagai pihak ketiga dapat membantu kamu dan suami mendiskusikan apa yang dirasakan dan dikeluhkan.

Berkomitmen untuk berproses bersama dapat membantu kamu dan suami lebih dekat dan saling memahami.

8. Konseling Pribadi

Bagi beberapa istri, menceritakan masalah rumah tangga kepada teman atau keluarga terkadang dapat memperkeruh keadaan. Namun, bukan berarti kamu tidak boleh bercerita sama sekali.

Bercerita kepada profesional dapat membantu kamu bangkit, memahami masalah, bagaimana cara menghadapi suami, dan merencanakan hidup ke depannya.

9. Bela Diri Sendiri

Tidak menutup kemungkinan amarah atau temperamental suami disebabkan oleh kesalahannya sendiri.

Ketika kamu merasa dirugikan, disalahkan, atau disudutkan atas kesalahan yang dilakukan suami, kamu juga bisa membela diri dengan menyampaikan fakta atau kebenaran yang ada.

10. Kumpulkan Bukti Jika Mendapatkan Kekerasan

Kekerasan dalam rumah tangga akan diperkuat dengan bukti yang korban miliki. Jika kamu mendapatkan kekerasan fisik dan memiliki bekas, menerima ancaman, atau hal lain yang merugikan psikologis, kumpulkan bukti melalui foto, video, rekaman suara, atau dokumen.

11. Libatkan Keluarga Jika Sudah Mengancam Keselamatan

Banyak pertimbangan ketika harus membuka permasalahan rumah tangga kepada keluarga besar. Namun, jika keselamatan kamu sudah terancam, bercerita kepada keluarga adalah hal yang tepat untuk mendapat perlindungan.

Editor: denkur | Sumber: KlikDokter

Berita Terkait

13 Wanita di Kebinet Merah Putih, Nomor 11 Kariernya Bukan Kaleng-kaleng
Dibalik Kisah Kecintaan Keluarga Aurel Hermansyah Yang Suka Mengonsumsi Cemilan Sehat dari Brand Lokal Indonesia
Pesona Wastra Jabar 2024 Memajukan UMKM dan Industri Fesyen
Survei Jakpat: Tingkat Konsumsi Susu di Indonesia Masih Rendah
Berikut Lima Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan Jantung
Ekspresikan Hidup Lebih Bergaya dengan JBL Soundgear Frames, Perpaduan Sempurna antara Suara dan Gaya
Kalau Ingin Berumur Panjang Harus Rutin Cek Kesehatan
Keluarga Penentu Kemajuan Bangsa
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 24 Oktober 2024 - 13:47 WIB

13 Wanita di Kebinet Merah Putih, Nomor 11 Kariernya Bukan Kaleng-kaleng

Selasa, 15 Oktober 2024 - 12:18 WIB

Dibalik Kisah Kecintaan Keluarga Aurel Hermansyah Yang Suka Mengonsumsi Cemilan Sehat dari Brand Lokal Indonesia

Minggu, 13 Oktober 2024 - 17:52 WIB

Pesona Wastra Jabar 2024 Memajukan UMKM dan Industri Fesyen

Kamis, 3 Oktober 2024 - 13:59 WIB

Survei Jakpat: Tingkat Konsumsi Susu di Indonesia Masih Rendah

Selasa, 17 September 2024 - 09:41 WIB

Berikut Lima Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan Jantung

Berita Terbaru