Suara Partai Persatuan Pembanguan (PPP) yang terus merosot dari pemilu ke pemilu membuat Basuki Rahmat termotivasi untuk mengembalikan ghiroh perjuangan dengan memproklamirkan siap maju di bursa pencalonan Ketua DPC PPP Kabupaten Tasikmalaya.
DARA – Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan diselenggarakannya Musyawarah Cabang (Muscab) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Tasikmalaya dalam rangka memilih nakhoda baru.
Mantan Ketua Dewan Pakar DPC PPP Kabupaten Tasikmalaya ini menilai kemerosotan suara PPP dikarenakan management pengelolaannya yang tidak sesuai dengan ghiroh perjuangan partai yang sesungguhnya.
Seharusnya, kata Uki panggilan akrab Basuki Rahmat, Parpol bisa menciptakan regenerasi yang tangguh serta menanamkan ideologi perjuangan terhadap seluruh kadernya, sehingga mampu mempertahankan lumbung-lumbung partai yang selama ini ditanami terus disirami dengan ideologi kepartaian hingga melahirkan kekuatan suara di setiap pemilu.
“Politik pemerintahan dikontruksi oleh partai politik walau ada ruang independen, strategisnya partai politik menciptakan kepemimpinan, selama ini saya memperhatikan tidak demikian gerakannya dan bila kondisinya seperti ini maka Parpol menunggu ksatria piningit,” kata Basuki Rahmat, Selasa (6/7/2021).
Mengurus PPP, lanjutnya, jangan disamakan seperti mengelola karang taruna atau KNPI. Kenapa suara PPP merosot dikarenakan kurangnya managemen, sehingga ditinggalkan para kader dan simpatisan partai.
“Saat ini tidak ada bedanya PPP dengan parpol lainnya, karena tidak ada syarat yang khusus untuk menjadi kader partai atau Caleg dari PPP, misalnya lancar membaca Alquran kan tidak ada, maka dengan hal tersebut semakin memudarkan simbol Ka’bah sebagai kiblat ummat muslim,” tegasnya.
Uki menjelaskan suara PPP di Kabupaten Tasikmalaya telah hilang sekitar 50 persen, pada Pemilu 1999 memiliki 12 kursi, tahun 2004 ada 14 kursi, 2009 dan 2014 menurun jadi 9 kursi, di 2019 menurun lagi menjadi 7 kursi. Dengan itu bukti kemerosotan dan hilang kepercayaan masyarakat.
“Maka dari itu dengan terjadinya kemerosotan suara PPP di tiap Pemilu saya terpanggil untuk maju di bursa pemilihan Ketua DPC PPP Kabupaten Tasikmalaya dengan tekad dan tujuan membawa kembali partai berlambang Ka’bah sebagai ghiroh perjuangan partai Islam,” kata mantan Wakil Sekretaris DPW PPP Jabar ini.
Walau pun bukan terlahir dari lingkungan pesantren, Uki menegaskan memimpin PPP tentu harus memiliki konsep Islami dan tentu bukan hanya simbol saja.
“Sebagai Parpol Islam ya tentu harus Islami, walau bukan terlahir dari lingkungan pesantren, InsyaAllah pasti Islami,” tuturnya.
“Bila managementnya terus seperti ini, PPP yakin akan terus merosot di pemilu selanjutnya. Kemenangan partai bukan karena berhasil di Pilkada melainkan di pemilu,” kata mantan Ketua DPD KNPI Kabupaten Tasikmalaya ini.***
Editor: denkur