Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi, hadiri Rapat Koordinasi (Rakor) kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang, di Perum Jasa Tirta (PJT) II Subang, Jum’at (13/11/2020).
DARA | SUBANG – Rakor juga dihadiri Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, Kalak BPBD Subang, General Manager PJT Wil II Subang, BBWS wilayah Citarum, Pertamina EP, PT Dahana, para Kepala OPD, para camat dan Muspika.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Subang H Hidayat, mengatakan rakor tersebut membahas kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di Kabupaten Subang tahun 2020.
Tindak lanjut dari rapat pra rakor beberapa waktu lalu. Terlaksana berkat kerjsama antar pemda dengan unsur TNI, Polri dan BUMN/D khususnya dengan PJT Wilayah II Subang.
Dasar dari rakor terbitnya SK Gubernur terkait pos kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Jawa Barat.
SK tersebut setelah rakor akan dituangkan dalam SK Bupati Subang terkait kesiapsigaan bencana banjir dan longsor tahun 2020.
Tujuan Rakor menyamakan persepsi bahwa bencana tanggung jawab yang diamanatkan dalam UU No24 tahun 2007.
Perlu dilakukan apel kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi kondisi perubahan iklim yang tidak normal dengan insensitas hujan yang cukup tinggi.
Pembentukan pos komando perlu dibentuk dimana satu komando, satu perintah, satu data dan satu langkah yang akan dilakukan. Itu akan dituangkan SK Bupati terbentuknya komando penanggulangan bencana yang dibentuk tingkat kabupaten, kecamatan dan bahkan tingkat desa.
Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi mengatakan saat ini sudah memasuki musim hujan. Pelaksanaan rakor kesiapsiagaan bencana dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh komponen pemerintah masyarakat dan dunia usaha dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi di Kabupaten Subang seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
Tujuannya dari rakor tersebut yaitu untuk meningkatkan koordinasi seluruh stakeholder penanggulangan bencana dalam menghadapi bencana alam di musim hujan ini.
“Kita inventarisir kekuatan peralatan yang ada dari seluruh instansi terkait. Selanjutnya melakukan perencanaan mitigasi bencana, kita laksanakan peran sesuai peran masing-masing,” ujarnya.
Khusus kepada para camat agar waspada dan merespon cepat pada setiap gejala yang terjadi di wilayahnya masing-masing terhadap bencana alam jika terjadi bencana.
“Ya, kita harus kompak sinergis dan terus melakukan komunikasi yang baik antara seluruh pihak,” tuturnya.***
Editor: denkur