Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Bandung menggelar konsolidasi bersama para pengurus kecamatan dan pengurus desa mensosialisasikan calon bupati Bandung, Kurnia Agustina Naser, di Gedung Wirakarya, Ciparay, Minggu kemarin (19/7/2020).
DARA | BANDUNG – Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung Dadang M Naser mengatakan tidak semua pengurus dan kader Golkar bisa hadir dalam acara konsolidasi internal tersebut, sebab situasinya masih pandemi covid-19.
“Saya baru kali ini melakukan rapat pleno yang diperluas dalam bentuk konsolidasi organisasi. Ini pun tidak dapat dihadirkan seluruh kader, seluruh ketua-ketua PD, mohon maaf, ini perwakilan saja karena kondisinya sedang covid-19. Jadi sesuai dengan standar protokol kesehatan kita melakukan kegiatan dalam rangka konsolidasi menyampaikan kepada seluruh kader untuk tidak terombang-ambing lagi informasi terkait siapa calon yang sudah ditetapkan oleh DPP dan inilah calon yang sudah ditetapkan oleh DPP berikut wakilnya,” ujar dadang Naser, usai acara.
Dadang Naser berharap agar seluruh kader Golkar dan untuk seluruh tokoh-tokoh masyarakat agar tidak lagi terombang-ambing oleh berita. Inilah berita resmi yang hari ini disampaikan bahwa SK rekomendasi berdasarkan hasil kajian, survey dari DPP dan DPD provinsi jatuh kepada Kurnia Agustina Naser dan didampingi oleh calon wakilnya Usman Sayogi.
Menurut Dadang, hadirnya Usman Sayogi ini merupakan hasil pembicaraan antara Golkar dengan Partai Gerindra dan PKB.
“Jadi Gerindra dan PKB minta orang yang tidak berpakaian Golkar, orang yang tidak berpakaian partai, ya birokrasi dong kalau yang tidak berpakaian partai, perkara nanti yang bersangkutan mau di partaikan itu kan pilihan. Saya tawarkan ke Gerindra dan PKB ya pilihannya Usman Sayogi dari mereka,” kata Dadang.
Ia tidak menampik jika beberapa waktu ini memang terjadi mis komunikasi karena menurutnya ada gorengan-gorengan dan tekanan-tekanan situasi politik yang membuat seolah-olah semuanya berpencar.
“Tapi ini seolah-olah, mudah-mudahan suatu saat kita akan berkonsolidasi, titik tekannya konsolidasi inter dan antar, antarnya dari Partai Gerindra, dari Partai PKB,” tambahnya.
Dalam pidato sambutannya, Dadang Naser menyebutkan intinya setelah mendapat SK rekomendasi untuk Nia dan Usman Sayogi, ia tidak berfikir harus dengan siapa-siapa berkoalisi.
“Kita harus maju memenangkan Golkar, memenangkan pilkada, yang jelas Gerindra masih tetap utuh tinggal yang lain-lain yang ingin bertemu,” ujarnya.
Menurutnya yang terpenting dalam pertemuan tersebut adalah harmonisasi, sebab awalnya Nia tidak berangkat (mencalonkan diri) jadi berangkat itu menimbulkan debatable dilapangan.
“Saya mohon harmonisasi harus dilakukan kader-kader kemarin yang terpecah belah, terutama pendukung yang empat terakhir, saya mohon teman-teman di lapangan untuk melakukan konsolidasi sesuai amanat Jawa Barat untuk melakukan komunikasi dan harmonisasi demi kepentingan dan keutuhan partai golkar untuk tetap memegang pucuk pimpinan di Kabupaten Bandung agar jangan sampai lepas,” pintanya.
Hal ini yang mesti dikuatkan, lanjut Dadang, jangan sampai terpecah belah, terprovokasi oleh isu kiri kanan. Apabila ada hal-hal atau isu yang memberatkan, Dadang meminta seluruh kader harus kroscek melalui para ketua PK dan ketua PK segera menanyakan ke para anggota dewan.
Semetara itu, Ketua Bapilu Jawa Barat Rahmat Sulaeman menjelaskan bahwa di Jawa Barat ada 8 Kabupaten/kota yang melakukan pilkada serentak, dan semuanya mengikuti mekanisme, baik dari aturan pemerintah sampai aturan partai, maka partai punya aturan-aturan yang jelas dari DPP ke DPD Provinsi kemudian ke Kabupaten/kota.
“Bagaimana para kader terbaik yang diusung oleh masyarakat sehingga calon itu menjadi kebutuhan masyarakat yang diusung oleh partai,” katanya.
Rahmat juga menyebutkan bahwa harmonisasi merupakan yang paling utama. Ketika DPP sudah menetapkan calon untuk di Kabupaten Bandung adalah Kurnia Agustina Naser, maka ia mengharapkan teman-teman yang tadinya punya kepentingan yang semangatnya sama untuk membesarkan partai, tapi kebetulan calonnya tidak masuk harus menyatukan semangat itu.
“Jangan lagi sekarang mancla mencle, niatkan untuk kepentingan Golkar dan kepentingan masyarakat Kabupaten Bandung,” ungkapnya.***
Editor: denkur