DARA | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengukuhkan ribuan kader, penggerak desa, dan penyuluh KB sebagai Laskar Juara Majukan (Laju) Desa untuk menyukseskan berbagai program Pemprov Jawa Barat.
Pengukuhan dilakukan pada acara Penyuluh KB Ngariung (Prung) di Sarana Olah Raga (SOR) Arcamanik, Jalan Arcamanik, Kota Bandung, Sabtu (4/5/19).
Hadir sekitar 3.500 tenaga lini lapangan Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), 2.000 tim penggerak desa/kelurahan (TPD/TPK), serta perwakilan kader dari Forum Pos KB di 27 kabupaten/kota yang jumlahnya 65.000.
Gubernur menargetkan Laju Desa dapat menyelesaikan dua pekerjaan rumah yang dinilai mendesak di desa. Pertama, ketimpangan sosial antara desa dan kota. Kedua, upaya pencegahan stunting atau kegagalan tumbuh kembang alias kecebolan.
Menurut dia, di Jawa Barat terdapat 5.312 desa dan 645 kelurahan. BPS, per April 2019, mencatat 77,09 persen status desanya berkembang; 22,48 persen mandiri, dan 0,43 persen status desa tertinggal. Sehingga, program KB yang disertai dengan konsep pembangunan akan menghasilkan SDM yang lebih baik, berdaya saing, dan dapat hidup sejahtera.
“Peran Laju Desa menjadi strategis karena bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sehingga mereka sangat dapat diandalkan,” katanya.
Gubernur menekankan, tugas pertama dan mendesak kepada Laju Desa adalah mencegah stunting atau kecebolan. Caranya dengan gencar berkampanye di desa-desa dengan menambah pengetahuan warga soal gizi dan sanitasi.
“Ini demi terwujudnya Jawa Barat Zero Stunting,” ujarnya.
Gizi dan sanitasi sehat salah satunya juga dipengaruhi keberhasilan program keluarga berencana di desa-desa. Dengan jumlah keluarga ideal, orang tua relatif dapat mengatur gizi dan sanitasi.
Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Sukaryo Teguh Santoso, menyebutkan acara Prung ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk memperkuat tali silaturahim antar-penyuluh KB. “Para kader ini adalah relawan sejati. Para PLT, petugaslillahi ta’ala dengan honor sajuta, sabar jujur dan tawakal.”***
Editor: Ayi Kusmawan