Adik perempuan Kim Jong-un, yakni Kim Yo-jong diprediksikan akan menjadi pemimpin Korea Utara berikutnya. Hal tersebut disampaikan oleh pakar rezim totaliter, Prof Natasha Lindstaedt.
DARA| JAKARTA- Adik dari orang nomor satu di Korea Utara, Kim Yo-jong akan diterima sebagai pemimpin berikutnya terlepas dari jenis kelaminnya, karena keluarga besarnya telah dianggap sebagai ‘dewa’ di negara itu.
Saudari diktaktor Korea Utara, Kim Jong-un, kini tengah menanti harinya untuk dapat merebut kekuasaan jika suadara kandungnya meninggal karena penyakit misterius yang menimpanya.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Mirror, para ahli memperingatkan bahwa Kim Yo-jong bisa menjadi lebih kejam daripada kakaknya dalam delapan tahun masa pemerintahannya.
Termasuk indikasi tidak menunjukkkan belas kasihan kepada para pembangkang di negara paling tertutup di dunia, termasuk anggota keluarganya.
Kim Jong-un juga telah memprovokasi Amerika Serikat dan sekutunya Korea Selatan dengan tes rudal, menunjukkan kemapuannya menyerang kedua negara tersebut.
Kabar itu muncul di tengah isu yang berkembang mengenai kesehatan Kim Jong-un setelah ia menghilang dari pandangan publik dan mengklaim menderita serangan jantung.
Seorang pakar rezim totaliter, Prof Natasha Lindstaedt, mengatakan bahwa gender tidak akan menjadi penghalang untuk diterima oleh pengawal politik lama dengan keluarga yang telah dianggap sebagai ‘dewa’.
Jika, Kom Yo-jong menempati kedudukan kakaknya, maka ia melanjutkan cengkraman kekuasaan dari keluarganya yang tak terputus pada negara tersebut,yang dimulai oleh Kim Il-sung pada tahun 1948 silam.
“Saya tidak percaya bahwa menjadi seorang wanita akan melemahkan posisinya jika ia mengambil alih sebagai pemimpin,” ujar prof Lindstaedt.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa masyarakat Korea Utara telah memandang dan menggambarkan keluarga Kim sebagai ‘dewa’.
“Jika dia menjadi pemimpin tertinggi, hal yang sama berlaku untuknya dan dia akan menjadi seperti dewa dan setiap penggambarannya akan melakukan hal yang sama,” tambahnya.
Ia kembali menambahkan bahwa Kim Yo-jong kemungkinan akan mengadopsi garis yang lebih sulit dibandingkan dengan kakaknya, jika berurusan dengan seluruh dunia karena tingkat kemiskinan.
“Saya percaya dia sekuat kakaknya dan dia sangat terlihat belakangan ini. Seringkali pemimpin baru merasa mereka harus lebih tangguh daripada yang sebelumnya,” tutur Lindstaedt.
Kim Yo-jong merupakan lulusan ilmu komputer, anak kelima sekaligus sebagai putri bungsu dari Kim Jong-il, dengan seorang kakak yang sukses sebagai pemimpin di Korea Utara.
Ia memiliki ikatan kuat dengan saudara lelakinya tersebut dan seperti Kim Jong-un, Kim Yo-jong telah menikmati kehidupan mewahnya di tengah kondisi masyarakat yang miskin.
Diumurnya yang ke-9 tahun, Kim Yo-jong telah pergi ke Swiss untuk bersekolah dan mengambil pendidikan dengan koki dan tim pengawal pribadi.
Kim Yo-jong kembali ke ibu kota Pyongyang, Korea Utara untuk kuliah di salah satu universitas sebelum mengambil tempat di antara elit penguasa.
Ia menjadi utusan keluarga pertama yang mengunjungi ibu kota Korea Selatan, Kim yo-Jong juga ikut bergabung dengan saudaranya yang gila akan kekuasaan dalam pertemuannya bersama Presiden AS, Donald Trump.
Kim Yo-jong kemungkinan adalah pewaris takhta yang ternoda darah, karena anak-anak dari saudara lelakinya masih terlalu muda.
Kakak laki-laki mereka, Kim Jong-chul dipandang sebagai playboy dengan sedikit munat dalam politik dan dianggap tidak memiliki materi kepemimpinan.
Ia menjadi utusan keluarga pertama yang mengunjungi ibu kota Korea Selatan, Kim yo-Jong juga ikut bergabung dengan saudaranya yang gila akan kekuasaan dalam pertemuannya bersama Presiden AS, Donald Trump.
Kim Yo-jong kemungkinan adalah pewaris takhta yang ternoda darah, karena anak-ana dari saudara lelakinya masih terlalu muda.
Kakak laki-laki mereka, Kim Jong-chul dipandang sebagai playboy dengan sedikit munat dalam poitik dan dianggap tidak memiliki materi kepemimpinan.