DARA | KARAWANG – Wanita penderita obesitas berbobot 148 kilogram asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sunarti (39), menjalani operasi bariatrik di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Senin (18/2). Operasi bariatrik yaitu operasi lambung.
Lambung Sunarti yang semula besar, oleh tim dokter dipotong menjadi kecil. “Lambung dipotong sehingga sekarang tinggal 1/3 bagian dari ukuran lambung sebelumnya. Alhamdulillah jalannya operasi lancar, pasien kondisinya stabil pascabedah. Operasi berlangsung selama 2 jam 15 menit,” tutur Dokter Spesialis Konsultan Bedah Digestif (bedah pencernaan) RSHS Bandung, Reno Rudiman.
Dia menjelaskan operasi pemotongan lambung ini bertujuan untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk ke dalam lambung. Selain itu, melalui operasi baritarik ini sensor lapar pun menjadi hilang.
“Sehingga walau volume yang dikonsumsi sedikit, tidak ada konflik rasa lapar,” ucapnya.
Pascaoperasi, Reno mengungkapkan, selama dua minggu Sunarti belum diperbolehkan mengonsumsi makanan keras. Dia hanya mendapat makanan cair.
Setelah itu, secara bertahap diperbolehkan mengonsumsi makanan berat. “Itu diperlukan untuk kesembuhan lambung yang dipotong,” ujar Reno.
Sunarti harus menjalani operasi lanjutan. Salah satunya operasi plastik untuk menghilangkan kulit yang menggelambir saat berat badannya menyusut.
“Operasi lanjutan biasanya penurunan berat badan, lemak tubuh banyak berkurang. Tapi kulit tidak menyusut. Jadi ada kulit yang menggelambir. Setelah mendapat berat badan ideal jalani bedah plastik,” ucapnya.
Usai menjalani operasi bariatrik, Sunarti dianjurkan mengonsumsi suplemen vitamin agar asupan nutrisinya tetap terjaga. Karena, menurut Reno, salah satu efek negatif dari operasi tersebut ialah kekurangan vitamin.
“Untuk itu, mereka yang menjalani operasi pemotongan (lambung) dianjurkan seumur hidup meminum vitamin. Penambahan suplemen vitamin ini akan baik,” katanya.***
Wartawan: Teguh Purwahandaka
Editor: Ayi Kusmawan