Survei Jakpat: Tingkat Konsumsi Susu di Indonesia Masih Rendah

Kamis, 3 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Susu adalah salah satu sumber nutrisi penting bagi tubuh.

DARA | Seiring perkembangan waktu, berbagai produk susu dan alternatifnya semakin beragam, menawarkan manfaat nutrisi dan variasi rasa yang lebih banyak.

Jakpat melakukan survei terhadap 1.238 responden untuk memahami pandangan mereka tentang produk susu,
turunannya, serta alternatifnya.

Konsumsi produk susu dan alternatifnya

Susu hewani menjadi produk yang paling banyak dikonsumsi, dengan 75% responden menyatakan mengonsumsinya. Sementara itu, 61% responden mengonsumsi susu nabati, terutama Milenial yang paling banyak memilih produk ini.

Hampir semua responden memperhatikan informasi nilai gizi pada kemasan produk.

Sebanyak 52% memeriksa informasi tersebut kadang-kadang, sedangkan 45% selalu memperhatikannya.

Ketika ditanya tentang frekuensi, 16% responden mengaku minum susu setiap hari dan hampir setengah responden mengonsumsinya beberapa kali dalam seminggu. Sedangkan 20% responden mengonsumsi susu beberapa kali dalam sebulan.

Aska Primadi, Head of Research Jakpat, menyoroti rendahnya jumlah responden yang mengonsumsi susu setiap hari.

“Kesadaran tentang pentingnya konsumsi susu terus bertumbuh, terlihat dari 75% responden pernah mengonsumsinya. Namun, tingkat konsumsinya masih rendah, karena hanya 16% yang mengonsumsinya setiap hari. Hal ini juga berlaku pada produk turunan susu seperti yogurt, keju, susu nabati, mentega, dan margarin, yang tingkat konsumsinya lebih rendah daripada susu itu sendiri,” tutur Aska dalam keterangan tertulis, Kamis (3/9/2024).

Susu hewani vs susu nabati

Susu hewani adalah susu yang berasal dari hewan seperti sapi, kambing, atau domba dan dikenal kaya akan nutrisi. Di antara berbagai jenis susu yang tersedia, susu UHT menjadi yang paling banyak dicari, terutama oleh kelas ekonomi atas dengan 90% responden.

Sebaliknya, 77% responden dari kelas ekonomi bawah lebih memilih susu kental manis.

Sebagian besar responden, yaitu 92%, mengonsumsi susu hewani dengan cara diminum langsung. Sebanyak 30% responden menggunakan susu untuk kopi, adapun 27% responden mencampurkannya dengan sereal atau granola, dan dijadikan bahan smoothies.

Lima merek susu hewani teratas, yaitu Ultra Milk, Bear Brand, Frisian Flag, Indomilk, dan Dancow, muncul di peringkat yang sama dalam kategori citra merek dan merek yang dikonsumsi.

Dalam hal merek yang dianggap bagus, Frisian Flag, Indomilk, dan Dancow memiliki persentase yang sama sebesar 55%, meskipun terdapat sedikit perbedaan persentase dalam kategori merek yang dikonsumsi.

Sebagai alternatif susu hewani, terdapat susu nabati yang berasal dari tumbuhan seperti kedelai, almond, dan oat yang dapat menjadi pilihan.

Sebanyak 38% responden memilih susu nabati karena preferensi rasa dan kandungan nutrisinya. Gen X lebih memilih susu nabati karena dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan susu hewani.

Susu kedelai menjadi yang paling populer, dikonsumsi oleh 86% responden. Susu almond berada di urutan kedua dengan 48%, diikuti oleh susu oat (42%).

Dalam kategori merek susu nabati, ABC Sari Kedelai menduduki peringkat pertama, disusul oleh Oatside.

Saat membeli susu, baik hewani maupun nabati, konsumen dari segmen upper SES lebih memperhatikan kandungan gizi dibandingkan harga. Satu dari dua responden juga mempertimbangkan rasa, tekstur, dan variasi rasa saat memilih produk susu.

Ingin tahu pertimbangan apa saja saat membeli produk susu, olahan dan alternatifnya? Serta merek apa saja yang muncul pada setiap kategorinya?

Download laporan “Consumer Perspectives on Dairy Products and Alternatives” pada tautan berikut:

Consumer Perspectives on Dairy Products and Alternatives

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Ainu Rakhma Fatkhia, Marketing Communication Executive.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Ditunjuk Jadi Staf Khusus Menko IPK, AHY Ajak Merry Riana Menjadi Super Team
Horeee, 15.000 Peserta Sekolah Perempuan Jawa Barat Diwisuda
Ibu Kunci Kendalikan Teknologi dalam Keluarga
Kisah Duo Srikandi Peraih Juara 1 IMA UMKM Award, Ceritanya Masih Enak Disimak Lho
Patepung di Majalaya Jadi Promosi Perluas Pasar Tenun Majalaya
SKK Jewels Luncurkan She Deserves the World, Brand Perhiasan Emas yang Terinspirasi Keunikan Karakter Wanita
13 Wanita di Kebinet Merah Putih, Nomor 11 Kariernya Bukan Kaleng-kaleng
Dibalik Kisah Kecintaan Keluarga Aurel Hermansyah Yang Suka Mengonsumsi Cemilan Sehat dari Brand Lokal Indonesia
Berita ini 57 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 3 Januari 2025 - 17:49 WIB

Ditunjuk Jadi Staf Khusus Menko IPK, AHY Ajak Merry Riana Menjadi Super Team

Rabu, 25 Desember 2024 - 14:47 WIB

Horeee, 15.000 Peserta Sekolah Perempuan Jawa Barat Diwisuda

Selasa, 24 Desember 2024 - 14:01 WIB

Ibu Kunci Kendalikan Teknologi dalam Keluarga

Senin, 23 Desember 2024 - 12:30 WIB

Kisah Duo Srikandi Peraih Juara 1 IMA UMKM Award, Ceritanya Masih Enak Disimak Lho

Selasa, 3 Desember 2024 - 18:45 WIB

Patepung di Majalaya Jadi Promosi Perluas Pasar Tenun Majalaya

Berita Terbaru


Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana, memimpin Rpat Konsolidasi Tim Satgas PPR-PBG-PB, di Gedung Oryza Sativa Pemkab Bandung, baru-baru ini.(Foto:humas)

BANDUNG UPDATE

Satgas PPR-PBG Kabupaten Bandung Ancam Segel Pelanggar Perizinan

Senin, 27 Jan 2025 - 12:57 WIB