DARA | BANDUNG – Tabur bunga digelar warga kampung adat Cireundeu. Memperingati tragedi longsor ribuan kubik sampah di TPA Leuwigajah, 14 tahun silam atau tanggal 21 Februari 2005.
Seremoni itu berlangsung Kamis 21 Februari 2019 di bekas lokasi longsor. Sejumlah tokoh kampung adat hadir membawa karangan bunga dan air lalu ditempatkan di sebatang bambu.
Warga Adat Cireundeu berpakaian serba hitam duduk bersimpuh tepat di lokasi bekas TPA Leuwigajah diiringi suara gamelan sunda. Prosesipun berlangsung dengan haru, melantunkan doa-doa bagi para korban. Lalu, seorang gadis cantik menari saat prosesi tabur bunga.
Seperti diketahui, tragedi itu cukup mengerikan, sebab menelan korban jiwa 157 orang. Puluhan rumah tertimbun yaitu di Kampung Cilimus dan Kampung Gunung Aki, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung serta Kampung Pojok, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Peristiwa itu terjadi dini hari saat warga terlelap tidur. Hujan mengguyur seantero kampung Leuwigajah dua hari berturut-turut. Akibatnya ribuan kubik sampah yang memang sudah menggunung tak bisa lagi menahan beban air, hingga akhirnya runtuh alias longsor.
Sampah menyeruak, mengalir bak air sungai, cukup deras lalu menimbun puluhan rumah yang ada di sekitarnya. Ratusan orang hilang tertimbun lalu jenazahnya berhasil ditemukan hingga mencapai 157 orang tewas***
Editor: denkur