DARA | BANDUNG – Pemprov Jawa Barat menargetkan tahun 2020 Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati menjadi tempat pemberangkatan haji. Sementara umrah antara bulan Agustus sampai September 2019.
Agar target itu tercapai, menurut Sekda Jawa Barat, Iwa Karniwa, harus ada penetapan terlebih dahulu dari Kementerian Agama RI. “Saya sudah minta bulan Juni dan beliau (Kakanwil Kemenag Jabar) sudah berjanji bulan Juni penetapan itu bisa selesai,” katanya, seusai bersilaturahim dan koordinasi dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat di Kanwil Kemenag Jabar, Senin (10/6/19).
Diketahui, Kemenag RI menyatakan BIJB tidak dapat digunakan untuk keberangkatan haji tahun ini karena tak mungkin mengubah perjanjian bilateral antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Selain itu terlalu banyak instansi dalam negeri dan luar negeri yang perlu dilibatkan, sehingga pengurusannya tidak dapat dilakukan dalam tempo singkat.
Berdasarkan rapat dengan Kemenag, Iwa menyatakan, embarkasi haji semakin pasti akan dibangun di Kabupaten Indramayu. Pertimbangan utamanya, Pemkab Indramayu telah memberikan hibah lahan seluas 8 hektare beserta sertifikatnya.
“Sehingga atas dasar tersebut, maka Kementerian Agama menetapkan embarkasi haji adanya di Kabupaten Indramayu, sekitar 40 kilometer dari Bandara Kertajati dengan jarak tempuh 30 menit,” ujarnya.
Sebagai kelengkapan fasilitas di embarkasi di Indramayu, Kemenag meminta Pemprov Jabar membangun masjid untuk jamaah. Permintaan khusus ini dikeluarkan karena Kemenag memiliki keterbatasan dana.
“Hal ini segera diusulkan ke Gubernur dan DPRD agar pembangunan masjid menjadi anggaran di APBD 2020,” kata Iwa.
Selain masjid, Kemenag juga meminta bantuan untuk dibangunkan pagar sepanjang kawasan embarkasi. “Serta untuk pagar seluruh kawasan embarkasi haji direncanakan hibah dari Pemkab Indramayu,” ujarnya.***
Editor: Ayi Kusmawan