Tahun 2021 pimilihan kepala desa (Pilkades) serentak akan berlangsung di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ada 217 desa yang menggelar pesta demokrasi tingkat desa itu.
DARA – Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, mengatakan, pilkades serentak ini harus sukses, baik administrasi maupun penyelenggaraannya.
“Karena pilkades ini harus sukses, pencalonan harus sukses administrasi dan sukses penyelenggaraan. Tentu untuk menjadi sukses administrasi saya kira kita ada peraturan bupati. Kita sudah menyiapkan pedoman umum,” ujar Helmi.
“Kita juga sudah menyiapkan beberapa hal yang memang terkait dengan kesuksesan-kesuksesan tadi. Saya tidak ingin karena permasalahan administrasi misalkan ada gugatan-gugatan yang sebenarnya tidak perlu, inilah perlunya ketelitian kita semua,” imbuhnya.
Helmi mengatakan itu saat membuka penyelenggaraan Sosialisasi Pemilihan Kepala Desa Serentak Tahap II Gelombang I Tahun 2021, di Aula Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Kamis (18/2/2021).
Helmi pun menyampaikan pilkades serentak yang dilaksanakan di masa Pandemi Covid-19 ini harus menerapkan protokol kesehatan. Disarankan tempat pemungutan suara (TPS) berada di luar ruangan.
“Kemudian juga sukses penyelenggaraan dari sisi kesehatan. Nah ini yang saya khawatir, pilkades beres rumah sakit penuh. Terjadi ledakan penyakit Covid-19. Saya sarankan juga nanti TPS-nya itu bukan di dalam, di luar saja. Makanya ada anggaran pemda ya ? terbuka aja karena memang yang rawan itu ketika ada di ruangan, seperti hari ini (sosialisasi) rawan, makanya jangan lama-lama ,” ujarnya.
Dalam sosialisasi tersebut, Helmi juga menuturkan menjadi seorang kepala desa itu mempunyai tugas dan beban yang cukup berat.
“Beban jadi kepala desa itu tidak mudah tapi berat, berat harus membangun desa, membangun masyarakatnya, membangun lingkungannya, membangun sesuatu yang bisa dilihat hari ini dirasakan juga di masa yang akan datang,” katanya.
Helmi berharap pelaksanaan pilkades serentak ini proses demokrasinya harus bisa berjalan dengan baik.
“Kemudian jangan lupa juga agar sosialisasi ini, pemilihan kepala desa ini, kaidah-kaidah demokrasinya bebas, umum, (dan) rahasia gitu, itu harus tetap terlihat tidak ada intimidasi, dan sebagainya, inilah yang harus kita jaga sehingga betul-betul proses demokrasinya ini bisa berjalan dengan baik,sehingga lahirlah pemimpin-pemimpin kita, para kepala desa kita yang betul-betul sesuai dengan harapan masyarakat, juga sesuai dengan harapan kondisi di desanya, sesuai juga dengan harapan kita semuanya,” ujarnya.***
Editor: denkur