Tahun Politik, Masyarakat Harus Ikut Cegah Polarisasi dan Kebencian

Senin, 6 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar (Foto: Humas BNPT)

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar (Foto: Humas BNPT)

Jelang tahun politik 2024, masyarakat diminta ikut mencegah munculnya polarisasi, intimidasi, dan kebencian, dengan meningkatkan kesadaran berdemokrasi.


DARA | “Kita berharap bersama elemen bangsa tingkat kesadaran dalam berdemokrasi masyarakat kita akan semakin baik, hak-hak masyarakat didapatkan secara wajar dan tanpa adanya intimidasi dan kebencian dalam menjalankan pesta demokrasi tersebut,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar, dalam keterangannya, Minggu (5/2/2023).

Kepala BNPT mengatakan, proses menumbuhkan rasa nasionalisme dan kesadaran demokrasi masyarakat menjadi bagian penting sebagai respon dari fenomena polarisasi yang kerap terjadi menjelang pesta demokrasi.

Selain itu, transformasi wawasan kebangsaan dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menjadi penting untuk membuat masyarakat tidak mudah terpengaruh kelompok-kelompok yang kerap memanfaatkan politik identitas untuk kepentingan sesaat.

“Pesta demokrasi yang lumrah terjadi di negara demokrasi seperti di Indonesia tidak boleh dinodai dengan fenomena polarisasi yang berakar dari fanatisme berlebihan yang kemudian memunculkan benih-benih intoleran,” kata Boy Rafli, seperti dikutip dari Infopublik, Senin (6/2/2023).

Sebelumnya, Kepala BNPT mengajak semua pihak untuk menggelorakan penyebaran nilai-nilai toleransi dalam membangkitkan semangat berbangsa dan bernegara.

Hal itu dinilai penting dalam mencegah timbulnya kebencian dan perpecahan di tengah masyarakat Indonesia yang heterogen, terutama menjelang tahun politik 2024 mendatang.

“Jadi kita mengingatkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus menjunjung tinggi semangat berbangsa dan bernegara yang bertoleransi yang cinta terhadap NKRI,” jelasnya.

Menurut Boy Rafli, jika dilihat kondisi saat ini, konten media sosial kerap berisi ujaran kebencian hingga politik identitas yang digaungkan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab.

Kondisi ini harus diantisipasi karena pada 2024, sebagian generasi Z atau para remaja akan menjadi kelompok masyarakat yang sudah memiliki hak pilih.

“Generasi ini sangat akrab dengan sosial media sehingga menjadi penting menyebarkan narasi-narasi kebangsaan agar generasi muda Indonesia dapat mendapatkan pendidikan demokrasi yang sehat,” tutur Boy Rafli.

Editor: denkur | Sumber: Infopublik

Berita Terkait

Kenapa Orangtua Indonesia Lebih Takut Anak Tak Sopan?, Simak Nih Hasil Survei Jakpat
Disperkim Kabupaten Sukabumi Siap Berkolaborasi Sukseskan Revalidasi Ciletuh Palabuhanratu
Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 di Jawa Barat Kondusif
Bupati Bandung Barat Belum Bersuara Terkait Putusan PTUN Atas Gugatan Rini Sartika
Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Apresiasi Program Rumah Subsidi untuk Wartawan
Halal Bihalal Pertama Pemprov Jabar, Begini Pesan Gubernur Dedi Mulyadi
Coach Nova Arianto Menjawab Mereka Yang Meragukan Kepelatihannya
Cetak Sejarah, Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia U17 di Qatar
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 April 2025 - 15:35 WIB

Kenapa Orangtua Indonesia Lebih Takut Anak Tak Sopan?, Simak Nih Hasil Survei Jakpat

Rabu, 9 April 2025 - 15:09 WIB

Disperkim Kabupaten Sukabumi Siap Berkolaborasi Sukseskan Revalidasi Ciletuh Palabuhanratu

Rabu, 9 April 2025 - 11:18 WIB

Bupati Bandung Barat Belum Bersuara Terkait Putusan PTUN Atas Gugatan Rini Sartika

Rabu, 9 April 2025 - 02:40 WIB

Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Apresiasi Program Rumah Subsidi untuk Wartawan

Selasa, 8 April 2025 - 19:54 WIB

Halal Bihalal Pertama Pemprov Jabar, Begini Pesan Gubernur Dedi Mulyadi

Berita Terbaru