Tajug Agung Pangeran Kejaksan Resmi Jadi Cagar Budaya: Sejarah Cirebon Semakin Terjaga

Senin, 29 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Tajug Agung Pangeran Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat yang didirikan Syekh Syarif Abdurrahim pada 1480, kini resmi diakui sebagai cagar budaya.(Foto: Bambang/dara)

Tajug Agung Pangeran Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat yang didirikan Syekh Syarif Abdurrahim pada 1480, kini resmi diakui sebagai cagar budaya.(Foto: Bambang/dara)

Penetapan cagar budaya mencakup beberapa elemen penting, seperti 16 soko (saka) yang ada di tajug, mimbar asli, serta tombak yang masih utuh.

DARA|Tajug Agung Pangeran Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat sebuah bangunan bersejarah yang didirikan Syekh Syarif Abdurrahim pada 1480. Bangunan itu kini resmi diakui sebagai cagar budaya.

Penetapan ini diumumkan Pj. Wali Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, dalam puncak Perayaan Hari Jadi Cirebon ke-597 di Balai Kota Cirebon.

Sebagai salah satu dari tiga masjid tertua di Cirebon, bersama Tajug Pejlagrahan dan Masjid Merah Panjunan, Tajug Agung Pangeran Kejaksan mendapatkan status cagar budaya bersama sembilan bangunan lainnya tahun ini.

Sekretaris DKM Tajug Agung Pangeran Kejaksan, Ustadz Rochmat, mengungkapkan rasa syukurnya atas penetapan tersebut.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pemda Kota Cirebon atas SK cagar budaya ini yang diberikan langsung Pj Wali Kota Cirebon,” kata Rochmat, Minggu (28/7/2024).

Rochmat menambahkan sejak 2012, DKM Tajug Agung Pangeran Kejaksan berjuang untuk mendapatkan pengakuan ini. Dengan adanya SK tersebut, mereka berkomitmen untuk merawat bangunan bersejarah ini dengan sebaik-baiknya.

Menurut Rochmat, penetapan cagar budaya mencakup beberapa elemen penting, seperti 16 soko (saka) yang ada di tajug, mimbar asli, serta tombak yang masih utuh.

Tajug Agung Pangeran Kejaksan, yang didirikan Syekh Syarif Abdurrahim, adik dari Pangeran Panjunan, merupakan salah satu situs sejarah yang berdiri lebih awal dari Masjid Sang Cipta Rasa dan Masjid Merah Panjunan, menjadikannya salah satu landmark bersejarah yang penting di Kota Cirebon.

Editor: Maji

Berita Terkait

Ini Sederet Bansos yang Digulirkan Presiden Prabowo di Tahun 2025
Liburan Nataru, Kemenkes Siapkan Ratusan Posko Kesehatan
Meutya Hafid: Jaringan Aman, Libur Nataru Tanpa Gangguan
Sebanyak 14 Warga Binaan Lapas Banceuy Bandung Terima Remisi Khusus Natal 2024, Begini Pesan Khusus Kalapas
Horeee, 15.000 Peserta Sekolah Perempuan Jawa Barat Diwisuda
Perceraian di Jawa Barat Tembus 90 Ribu Kasus, Butuh Perbaikan Kondisi Keluarga
Warga Bandung Barat Jangan Khawatir Limbah TPA Sarimukti, Ini Alasannya
Begini Suasananya, Saat Warga Binaan Lapas Banceuy Merayakan Malam Natal
Berita ini 31 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Desember 2024 - 10:46 WIB

Ini Sederet Bansos yang Digulirkan Presiden Prabowo di Tahun 2025

Kamis, 26 Desember 2024 - 10:32 WIB

Liburan Nataru, Kemenkes Siapkan Ratusan Posko Kesehatan

Kamis, 26 Desember 2024 - 09:58 WIB

Meutya Hafid: Jaringan Aman, Libur Nataru Tanpa Gangguan

Rabu, 25 Desember 2024 - 22:15 WIB

Sebanyak 14 Warga Binaan Lapas Banceuy Bandung Terima Remisi Khusus Natal 2024, Begini Pesan Khusus Kalapas

Rabu, 25 Desember 2024 - 14:47 WIB

Horeee, 15.000 Peserta Sekolah Perempuan Jawa Barat Diwisuda

Berita Terbaru

Foto: Istimewa/Kemenkes

HEADLINE

Liburan Nataru, Kemenkes Siapkan Ratusan Posko Kesehatan

Kamis, 26 Des 2024 - 10:32 WIB

Kemenkomdigi, Meutya Hafid (Foto: Kemkomdigi)

HEADLINE

Meutya Hafid: Jaringan Aman, Libur Nataru Tanpa Gangguan

Kamis, 26 Des 2024 - 09:58 WIB