Tak Miliki Fasilitas Internet Siswa di Sukamantri Belajar di Rumah Tetangga

Selasa, 28 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Purwwanda/dara.co.id

Foto: Purwwanda/dara.co.id

Kondisi pandemi Covid-19 mengharuskan pemerintah mengambil sejumlah kebijakan di antaranya mengharuskan para siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dari rumah dengan sistem daring.


DARA | CIANJUR – Namun, KBM dengan sistem daring itu justru menimbulkan persoalan bagi siswa yang tidak memiliki fasilitas ketiadaan alat komunikasi dan akses internet yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran dengan jarak jauh atau dari rumah.

Seperti yang dirasakan sejumlah siswa Taman Kanak-kanak dan sekolah dasar (SD) di Desa Sukamantri, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang harus rela menumpang belajar di rumah tetangga yang memiliki fasilitas akses internet.

Setiap harinya, belasan siswa belajar bersama di rumah salah seorang warga yang memiliki fasilitas wifi. Salah satunya Mahesa (5) yang selalu datang setiap pagi bersama sang nenek, Nurhasanah (53). Dari belasan pelajar yang datang untuk belajar, Mahesa menjadi siswa yang berasal dari sekolah paling jauh.

“Sekolahnya jauh, cucu saya ini baru masuk sekolah. Pernah beberapa kali belajar di sekolah, tapi akhirnya ditiadakan. Setelah semuanya daring, jujur kondisinya jadi berat,” ujar Nurhasanah, Selasa (28/7/2020).

Nurhasanah mengungkapkan, selama ini memberanikan diri untuk menumpang belajar di rumah tetangga. Pasalnya, ia tidak memiliki ponsel ataupun jaringan internet untuk membantu cucunya belajar. Apabila tidak dipaksakan, dieinya khawatir cucunya akan ketinggalan pelajaran di masa sekolah pertamanya itu.

Beruntung, pemilik rumah sangat terbuka dan banyak membantu sehingga sekolah daring cucunya tidak menemui kendala berarti. Apalagi, pemilik rumah diketahui secara sukarela mendaftarkan nomor ponselnya untuk bergabung dengan grup Whatsapp sekolah Mahesa agar mempermudah komunikasi.

“Jadi, nanti saya cari tahu dan kirim tugas Mahesa pakai nomor itu (pemilik rumah). Begitu saja caranya setiap hari,” ucapnya.

Walaupun bergantung pada tetangga, Nurhasanah merasa sangat terbantu di tengah kondisi saat ini. Terlebih, belum ada sama sekali kunjungan dari pihak sekolah untuk melihat secara langsung kondisi siswa selama proses belajar jarak jauh.

Selain itu, belum ada informasi lebih lanjut, berapa lama lagi belajar daring akan terus berlangsung. Sebagai salah satu orangtua siswa, Nurhasanah mengaku, terbebani dengan sistem yang harus diterapkan karena ia termasuk kurang mampu untuk memenuhi tuntutan belajar di tengah pandemi saat ini.

Sementara itu, pemilik rumah Novi Nurtipratiwi (43) mengaku, tidak merasa terbebani ataupun terganggu dengan kunjungan belasan siswa yang belajar di rumahnya. Ia malah merasa senang dan bersyukur karena bisa berbagi kepada mereka yang membutuhkan.

“Ini biar menjadi sedekah saja, ibadah. Karena melihat kondisi sekitar, banyak yang kurang mampu untuk bisa memenuhi keperluan belajar daring. Mau beli kuota aja tarik-tarikan sama uang jajan anak,” kata Novi.

Novi menceritakan, tidak sedikit orangtua yang pernah memberikan uang kepada Novi sebagai biaya penggantian kuota wifi. Akan tetapi, Novi langsung menolak dan meminta agar uang tersebut lebih baik diberikan kepada anak-anak.

Novi mengatakan, apa yang dilakukannya bersama sang suami dan anak tidak lain merupakan bentuk kepedulian atas kondisi yang terjadi. Selagi keluarganya bisa membantu karena mereka memiliki yang dibutuhkan para siswa, maka Novi dan keluarga dengan senang hati melakukannya.

“Bahkan, kalau memang tidak bisa datang ke rumah, saya yang mendatangi rumah tetangga. Atau saya cegat mereka yang butuh bantuan kuota,” ujar Novi.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker, Bahas Raperda Perubahan Badan Hukum BPR
Serahkan Petikan SK PNS dan CPNS, Bupati Sukabumi Tekankan Pengabdian
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Harap Penjelasan Bupati Jadi Rujukan Bahas Raperda Pajak Daerah
Kadis Perkim Dampingi Sekda Kabupaten Sukabumi Tinjau Dampak Bencana Lapang Cangehgar
Bupati Bandung Barat, Pastikan Melanti Ribuan PPPK, Simak Penjelasan BKPSDM
Dinas PU Kabupaten Sukabumi Siapkan Normalisais Sungai
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 18:27 WIB

Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD

Rabu, 16 April 2025 - 14:32 WIB

Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini

Rabu, 16 April 2025 - 12:14 WIB

Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker, Bahas Raperda Perubahan Badan Hukum BPR

Selasa, 15 April 2025 - 17:58 WIB

Serahkan Petikan SK PNS dan CPNS, Bupati Sukabumi Tekankan Pengabdian

Selasa, 15 April 2025 - 17:42 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Harap Penjelasan Bupati Jadi Rujukan Bahas Raperda Pajak Daerah

Berita Terbaru

Wabup Asep Ismail bersama ASN tengah mencabut rumput di Plasa Mekar Sari-Ngamprah (Foto: Istimewa)

BANDUNG UPDATE

Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan

Rabu, 16 Apr 2025 - 17:32 WIB