DARA| AFGANISTAN – Taliban membantah terlibat dalam aksi bom bunur diri yang menewaskan 55 orang di Kota Kabul, Selasa (20/11/2018). Juru bicara Taliban, Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, kelompoknya mengecam serangan itu dan serangan-serangan terhadap warga sipil dan ulama lainnya.
Dirilis VOA Indonesia, juru bicara Kementerian Kesehatan Masyrakat, Wahid Majroh, menuturkan serangan itu juga melukai 94 orang lainnya. Baik Taliban maupun afiliasi ISIS, sama-sama ingin menggulingkan pemerintah Afghanistan dan memberlakukan versi keras hukum Islam. Namun, mereka terpecah belah dalam kepemimpinan, idiologi dan taktik.
Taliban umumnya menarget pasukan keamanan dan pejabat pemerintah, sedangkan afiliasi ISIS sering mengobarkan pertikaian kelompok dan menyerang warga sipil.
Diberitakan sebelumnya, sebuah serangan bom bunuh diri dalam acara Maulid Nabi Muhammad di Kabul, Afghanistan, menewaskan sedikitnya 50 orang dan setidaknya 83 orang terluka. Dilansir dari okezone, Rabu (21/11/2018), Basir Mujahid, juru bicara kepolisian Kabul, mengatakan, “para cendekiawan muslim dan pengikut mereka berkumpul untuk membacakan ayat-ayat suci Alquran guna memperingati Maulid Nabi Muhammad”.
Peristiwa ini berlangsung di Uranus, tempat pertemuan besar dekat bandara. Sekira 1.000 orang ditengarai berada di lokasi itu saat ledakan terjadi.
Sejumlah saksi mata mengatakan pelaku bom bunuh diri masuk ke gedung, menuju bagian tengah, dan meledakkan diri.
Pengajar studi keagamaan, Mohammad Hanif, mengatakan bunyi ledakan amat memekakkan telinga dan “semua orang di lokasi pertemuan menjerit minta tolong”.***
Editor: denkur