Uka Suska menghimbau kepada warga sekitar, agar selalu waspada karena khawatir adanya longsor susulan.
DARA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengungsikan keluarga yang rumahnya ambrol tertinmpa longsor di Desa Ciheulang RT 17/RW 01 Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Selasa (12/4/2022).
Bencana longsor pada bagian tembok penahan tanah (TPT) yang menimpa satu buah rumah permanen milik warga itu terjadi pada Senin (11/4/2022) siang pukul 15.00 WIB.
“Para pemilik rumah yang terdampak ambrolnya TPT itu sudah diungsikan ke rumah kerabatnya,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama kepada wartawan, Selasa siang.
Menurutnya, sejumlah warga yang terdampak longsor itu, terpaksa diungsikan untuk mewaspadai terjadinya longsor susulan setelah rumahnya mengalami kerusakan akibat diterjang bencana longsor tersebut.
“Di lokasi kejadian longsor, kita bersama jajaran Forkopimcam Ciparay bersama aparatur desa setempat melakukan kerja bakti di lokasi longsor. Mengingat di lokasi longsor itu ada gang yang tertutup longsor, yang sehari-hari digunakan warga untuk jalan kaki,” kata Uka.
Ia pun berharap kepada sejumlah pihak untuk sama-sama melaksanakan program pentahelik dalam membantu warga yang menjadi korban bencana longsor.
“Kita juga melakukan komunikasi dengan pihak aparatur desa, untuk membuat surat usulan untuk memperbaiki tebing yang longsor untuk dibangun tembok penahan tebing secara permanen. Usulan itu bisa dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung. Termasuk usulan perbaikan rumah yang rusak, bisa ditangani oleh dinas terkait, selain melalui program pentahelik,” katanya.
Uka Suska didampingi Camat Ciparay Heri Mulyadi dan Kepala Desa setempat menyempatkan diri memberikan bantuan kepada korban tanah longsor itu.
Uka Suska menyebutkan, bencana longsor itu disebabkan turun hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur di sebagian wilayah Kecamatan Ciparay yang mengakibatkan tembok penahan tanah ambruk.
“Dampak dari ambruknya TPT itu, 3 kepala keluarga atau 12 jiwa mengungsi ke rumah saudara atau kerabat terdekatnya,” ujarnya.
Disebutkannya lagi, dampak longsor itu satu unit rumah rusak milik Ayi (1KK/2 jiwa), dua unit rumah terancam longsor milik Dani (1KK/ 4 jiwa), Uwen (1KK/6 jiwa).
“Ada juga satu unit kandang peternakan ayam terancam milik Uwen,” katanya.
Uka Suska menghimbau kepada warga sekitar, agar selalu waspada karena khawatir adanya longsor susulan. “BPBD juga melakukan assesmen oleh Bidang PK dan Bidang RR untuk mitigasi dan
penghitungan kerusakan dan kerugian, selain sudah dilaksanakan kerja bhakti bersama masyarakat setempat untuk membersihkan material longsoran,” katanya.
Editor : Maji| Wartawan: Trinata