DARA | BANDUNG – Pemkot Bandung, Jawa Barat serius menangani banjir di wilayah Bandung Timur khususnya Cibiru, Gedebage, dan sekitarnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah, membangun Taman Wisata Air (wetland park) Cisurupan, di Jalan Cilengkrang 1 RW 08, Kelurahan Cisurupan, Kecamatan Cibiru.
Wetland Park Cisurupan merupakan area penampungan air yang juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana, menyebutkan, taman ini akan berfungsi menjadi kolam parkir penampungan sementara air hujan dari Sungai Ciloa.
Hal itu dapat mengurangi limpahan banjir ke arah Gedebage dan sekitarnya. “Jadi saat musim hujan, fungsinya sebagai penahan air menuju Gedebage. Di saat musim kemarau, fungsinya sebagai tempat cadangan air,” ujar wakil wali kota, saat mengukur serta memasang patok penanda pemetaan lahan Wetland Park Cisurupan, kemarin.
Didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung wakil wali kota menyebutkan, selain area penampungan air, Wetland Park Cisurupan juga jadi salah satu destinasi wisata kota ini.
“Tentunya ini untuk meningkatkan potensi ekonomi warga,” katanya, seraya menambahkan, pembangunan Wetland Park Cisurupan akan mempertahankan utilitas yang sudah ada sehingga tidak mengganggu aktivitas warga.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Riswandi, menyebutkan, dalam waktu dekat fungsi dasar dari Wetland Park Cisurupan akan selesai digarap. “Targetnya tiga hari ke depan, jalan untuk pembangunan proyek selesai digarap, lalu dilanjutkan dengan pembangunan kolam-kolam.”
Ia menyebut, sebanyak 12 kolam akan dibangun di taman seluas 10 hektare ini. Pengerjaan fungsi dasar (basic function) Wetland Park mengerahkan 60 tenaga lapangan DPU meliputi tenaga Pasukan Katak, Jaga Pintu Air, serta tenaga lapangan Unit Reaksi Cepat.
Targetnya, pekerjaan akan selesai akhir Agustus 2019 mendatang. “Untuk arsitekturnya, nanti akan digarap setelah basic function selesai. Basic function yang selesai akhir Agustus ini menjadi fungsi dasar Wetland Park Cisurupan bisa dipakai menampung Parkir Air Hujan Sungai Ciloa,” ujar Didi.
Di tempat yang sama, Lurah Cisurupan, Yaya Sutaryadi, menyebutkan, warganya menyambut positif pembangunan taman wisata air ini. Sosialisasi kepada masyarakat sekitar juga telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
“Lahan di sini banyaknya digunakan untuk budidaya ikan, sehingga konsep taman wisata air tak akan mengganggu fungsi lama dari lahan ini karena potensi ekonomi masyarakat tentu bisa terdongkrak tanpa mengalihfungsi potensi asalnya,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan