DARA — Persoaalan Sungai Citarum menjadi pembahasan seru di Komisi I DPRD Jabar bersama stakeholder. Bahkan pembahasan itu memunculkan solusi inovatif.
Maka terkait itu Komisi I DPRD menyetujui dalam menangani persoalan Citarum ada kerjasama antara Pemprov Jabar dengan Monash University.
Kerjasama itu akan memperkuat pertukaran ilmu dan data, juga mencari solusi melalui inovasi teknologi dalam merevitalisasi Sungai Citarum. Ini harus dilakukan sebab, sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Barat ini, persoaalan ya masih belum dapat diselesaikan secara maksimal terutama soal pencemaran.
Sekretaris Komisi I DPRD Jabar Sadar Muslihat mengatakan, akan mendukung penuh bila dari kerjasama ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang berada di sepanjang wilayah Sungai Citarum.
Terlebih jika dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, akan adanya perbaikan terhadap sungai yang berujung di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi tersebut.
“Yang menjadi catatan kami adalah Sungai Citarum ini bukan tentang teknis saja, ada sisi budaya, sosial dan ekonomi. Mudah-mudahan kerjasama ini dapat menghadirkan perubahan yang positif bagi masyarakat sekitar Sungai Citarum, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Panjang Sungai Citarum mencapai 3.332,97 kilometer ini tidak hanya menjadi fokus Pemprov Jabar, tapi juga pemerintah pusat lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum, dalam program Citarum Harum guna memulihkan kualitas sungai yang pernah masuk pada status cemar sedang tersebut.
Sejauh ini hasil rapat tersebut masih dalam pengkajian untuk kemudian akan ditindaklanjuti dan menjadi prioritas garapan Pemprov Jabar.