Dengan mata yang tampak berkaca-kaca, Lucky Hakim menyapa satu per satu korban.
DARA| Langit masih tampak muram ketika Bupati Indramayu, Lucky Hakim, melangkah menyusuri puing-puing rumah yang porak-poranda di Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Rabu (9/4/2025).
Suasana haru menyelimuti lokasi saat sang Bupati kembali hadir untuk meninjau langsung proses pemulihan pasca angin puting beliung dahsyat yang memorak-porandakan ratusan rumah warga, Minggu (16/3/2025) lalu.
Kunjungan ini bukan sekadar formalitas. Dengan mata yang tampak berkaca-kaca, Lucky Hakim menyapa satu per satu korban, menggenggam tangan mereka yang kehilangan segalanya—rumah, harta benda, bahkan rasa aman.
“Ini bukan hanya tentang bangunan yang rusak. Ini tentang keluarga yang butuh harapan untuk bangkit kembali,” ujar Lucky dengan suara berat.
Bupati tampak tak canggung berjalan di antara reruntuhan, meninjau titik-titik paling parah terdampak bencana. Di hadapan warga, ia menyerahkan bantuan secara simbolis dan memberikan janji tegas: “Kami tidak akan pergi sebelum pemulihan benar-benar tuntas.”
Koordinasi lintas instansi terus digencarkan. BPBD, Dinas Sosial, serta seluruh elemen pemerintah daerah bergerak bersama. Namun, di tengah bencana, Lucky juga menyampaikan peringatan keras tentang potensi bahaya lain yang mengancam wilayah Indramayu seperti banjir rob, banjir sungai, dan angin kencang yang bisa datang sewaktu-waktu.
“Kami sudah siapkan anggaran. Tapi lebih dari itu, kami ingin siaga, bukan hanya tanggap. Warga harus dilindungi sejak sebelum bencana itu datang,” tegasnya dengan nada penuh komitmen.
Momen yang paling menyentuh terjadi ketika Lucky duduk bersama anak-anak yang kehilangan tempat tinggal mereka, mendengarkan cerita mereka sambil menyelipkan semangat untuk tetap bersekolah dan bermimpi. Dukungan moral itu menjadi nafas baru bagi masyarakat yang tengah terpuruk.
Desa Bugis hari itu menjadi saksi bahwa pemimpin sejati tidak hanya datang saat kamera menyala, tapi tetap hadir saat air mata belum kering dan harapan masih rapuh. Dan Lucky Hakim, hari itu, tak hanya menjadi Bupati. Ia hadir sebagai penguat di tengah badai.
Editor: Maji