Tantangan Pemkab Bandung Barat dalam Wujudkan Capaian Kinerja Ditengah Pandemi

Sabtu, 19 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Genap berusia 14 tahun pada 19 Juni 2021. Kabupaten Bandung Barat menghadapi tantangan yang cukup berat, salah satunya gempuran pandemi Covid-19, sehingga KBB tidak bisa mewujudkan seluruh program pembangunan yang telah dirancang sebelumnya.


DARA – Otomatis hal itu berpengaruh terhadap capaian kinerja Pemerintah KBB. Seyogyanya capaian kinerja pada masa pemerintahan KBB yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah (RJPMD), bisa terealisasi.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan mengatakan, berdasarkan evaluasi capaian kinerja Pemerintah KBB pada tahun 2020, secara umum sebenarnya mengalami peningkatan, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Namun, pada dua tahun terakhir terjadi pandemi Covid-19, sehingga sejumlah program pembangunan di KBB tersendat-sendat.

“Padahal kita sedang ingin membangun, tapi PAD (Pendapatan Asli Daerah) kita turun. Saya sampaikan kepada seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah), mulai saat ini, pandemi bukan lagi halangan bagi kita semua,” ujar Hengki Kurniawan, Sabtu (19/6/2021).

Dampak Pandemi Covid-19, berpengaruh terhadap capaian kinerja Pemda. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2020 mencapai 68.08, menurun 0,19 poin dari tahun 2019.

Kemudian, penduduk miskin KBB mengalami kenaikan yang semula 9,38 persen, kini menjadi 10,49 persen dari jumlah penduduknya.

Namun, masih diimbangi dengan laju pertumbuhan penduduk, yang dapat ditekan hingga mencapai 0,07 persen.

Hengki juga mengatakan, untuk pertumbuhan ekonomi juga mengalami penurunan yang signifikan, hingga mencapai minus 2,41 persen dari target 6,04 persen. Imbasnya mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat.

Begitu juga dengan sector industri, sangat terdampak dengan adanya pandemi Covid-19. Pada awal tahun 2020, sector industri harus mengurangi produksinya. Bahkan tidak sedikit perusahaan, sama sekali menghentikan produksinya.

Tentunya, hal itu mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal di berbagai sector. Dampaknya meluas pada angka pengangguran, hingga 12,25 persen dari 8,17 persen pada tahun sebelumnya.

Indeks pendidikan KBB, pada tahun 2020 terealisasi sebesar 60,27 dari target yang ditentukan, sebesar 70,04 dengan harapan lama sekolah (HLS) 11,87 tahun dengan rata-rata lama sekolah 8,19 tahun.

Sedangkan pada sector kesehatan, justru mengalami peningkatan hingga mencapai angka 80,52 poin dibanding tahun sebelumnya sebesar 80,22 poin.

Pada urusan sosial, angka penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) meningkat menjadi 52,10 persen, dari realisasi tahun 2019 yang mencapai 51,93 persen. Capaian tersebut melampaui target RPJMD sebesar 49,73 persen.

Untuk urusan pangan, skor pola pangan harapan (PPH) mengalami peningkatan menjadi 83,03 poin dari 83 poin di tahun sebelumnya.

Dampak negative dari Covid-19 sangat berpengaruh pada sector pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan ke Bandung Barat selama tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat signifikan dan hanya mencapai 4.088.811 orang dari sekitar 6.531.026 pengunjung, pada tahun 2019.

Hal itu berdampak langsung kepada menurunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sector pariwisata hingga mencapai 42,70 persen. Begitu juga di sector perdagangan KBB, yang harus turut menurun hingga minus 8,15 persen dari target diangka 10 persen pada 2020.

“Itulah beberapa capaian pemerintah KBB selama tahun 2020. Tentunya, untuk perbaikannya kita harus profesional. Tetap harus meningkatkan kinerja, karena menurut saya dengan tukin (tunjangan kinerja) yang sangat tinggi (PNS), wajar kalau kita menuntut kerja sebaik-baiknya,” bebernya

Selain komitmen dari birokrat, Hengki juga meminta dukungan pada semua stakeholder untuk bersama-sama membangun KBB. Karena pembangunan, bisa terlaksana baik apabila terjalin kerja sama yang baik pula .

“Insha Allah, apabila kita bersama-sama membangun, maka KBB yang kita harapkan bisa terwujud,” pungkasnya.*** (Adv)

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer
Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya
Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti
Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB
Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg
Proyek Pembangunan Gedung Pemuda Mangkrak, DPRD Bandung Barat Cari Solusi?
Inilah Makna 6 Makanan dan Kebiasaan yang Hadir Saat Perayaan Tahu Baru Imlek
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:29 WIB

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar

Kamis, 30 Januari 2025 - 20:15 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:59 WIB

Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:51 WIB

Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg

Berita Terbaru