Tega, seorang ayah berinisial RM (25) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, diduga telah mencabuli anak kandungnya sendiri yang masih berusia 5 tahun.
DARA | BANDUNG -Akibatnya, P (21), ibu korban melaporkan suaminya ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) KBB.
Ketua KPAI KBB, Dian Dermawan membenarkan telah menerima laporan pengaduan dugaan pencabulan tersebut. Menurutnya, aksi dugaan pencabulan dilakukan sekitar pertengahan Januari 2020 lalu.
“Korban adalah anak kandung sendiri. RM dan P sudah bercerai sejak tiga tahun lalu,” kata Dian saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (28/2/2020).
Menurut Dian, awal mula dugaan pencabulan tersebut terjadi saat korban dijemput neneknya, yakni ibu dari ayah korban pada 19 Januari 2020. Korban kemudian dibawa ke rumahnya di Kecamatan Ngamprah, KBB.
“Karena neneknya tidak bisa jagain cucunya, jadi korba dititipkan ke ayahnya. Selang beberapa hari, korban diantar pulang ke rumah ibunya oleh saudaranya,” paparnya.
Saat tiba di rumah, korban langsung mengeluhkan sakit perih di bagian kemaluannya kepada ibunya. Saat itu juga, ibu korban langsung membawa korban ke bidan.
Hasil pemeriksaan, kata Dian, terdapat luka di sekitar anus korban. Tak menunggu lama, ibu korban langsung melapor ke Polres Cimahi.
“KPAI juga sudah mengantar korban untuk divisum ke dokter. Kami juga akan tanya ke polisi perkembangan kasus ini. Karena sudah sebulan laporannya,” terangnya.
Sementara itu, ibu korban mengungkapkan, mantan suaminya itu diduga mencabuli anaknya yang masih balita.
“Saya tanya ke anak saya kenapa kok bisa sakit. Anak saya jawab katanya anusnya dicolok sama ayah,” ucapnya.
Menurut P, mantan suaminya itu memang sering meminta hubungan badan yang tak biasa saat masih menjalin rumah tangga. Apabila tak dilayani, mantan suaminya itu sering marah dan berbuat kasar.
Dirinya berharap, RM segera ditangkap dan dihukun seberat-beratnya. Pasalnya, anak kandungnya sempat mengalami depresi dan sering melamun akibat perbuatan bejat ayah kandungnya.
“Anak saya sudah mulai ceria. Kondisi mentalnya berangsur membaik. Tapi anak saya masih sering mengeluhkan sakit di anusnya,” ungkapnya.
Editor: Maji