Teh Nia Berharap, Masyarakat Harus Anggap Sampah itu Berkah dan Menguntungkan

Jumat, 13 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Calon Bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina Naser saat blusukan ke Ciamung (Foto: Istimewa)

Calon Bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina Naser saat blusukan ke Ciamung (Foto: Istimewa)

Masalah sampah tak akan pernah selesai jika pola pikir masyarakat terhadap pengelolaan sampah tidak berkembang. Begitu kata Calon Bupati Bandung Nomor Urut 1, Kurnia Agustina Naser saat blusukan  di Cimaung, Kamis kemarin (12/11/2020).


DARA | BANDUNG – Menurut Teh Nia, seharusnya pengelolaan sampah bisa diselesaikan ditingkat rumah tangga dengan cara memilah sampah di rumah masing-masing.

Memang selama ini, lanjut Teh Nia, pemerintah sudah memperkenalkan beberapa cara untuk penanganan sampah di tingkat rumah tangga. Namun, implementasinya memang belum maksimal.

“Kalau pemilihan dasar yang sudah dikenakan di rumah tangga itu pemilahan sampah basah dan kering,” ujarnya.

Teh Nia mengakui, sampah salah satu masalah daerah yang cukup besar. Namun, ia tidak tinggal diam, bersama dengan Forum Kabupaten Bandung Sehat ia sudah melakukan beberapa tatanan.

“Tapi ini sifatnya forum atau komunitas. Sedangkan untuk penanganan dan pengelolaan sampah itu sifatnya harus berkesinambungan dan berkelanjutan,” katanya.

Banyaknya inovasi dari bank sampah tematik yang ada di Kabupaten Bandung, Teh Nia berharap itu bisa merangsang masyarakat untuk menganggap sampah sebagai berkah yang bisa menghasilkan keuntungan baik bagi lingkungan maupun bagi dirinya pribadi.

Salah satu potensi pengelolaan sampah yang bisa dilakukan masyarakat dengan mudah adalah pemanfaatan maggot. Sebagian masyarakat memang mungkin masih awam terhadap maggot, bahkan mungkin maggot ini terlihat menjijikan, namun ternyata di tangan para pecinta lingkungan hal itu justru bisa membawa benefit ekonomi.

“Ini membuka peluang untuk dikembangkan lebih lanjut dalam rangka mengentaskan masalah lingkungan. Salah satunya sampah. Ini akan cukup efektip,” tambah Teh Nia.

Teh Nia juga memaparkan, setiap harinya ada empat kwintal sampah yang dihasilkan per RW. Di Kabupaten Bandung jumlah RW ada 4.250 RW. Jadi per harinya di Kabupaten Bandung bisa menghasilkan sebanyak 17.000 kwintal sampah. Apabila ini tidak diurai dan dikelola dari sekarang, itu akan diwariskan ke generasi ke depan.

“Emang mau anak-anak kita diwariskan sampah? Makanya kita harus bergerak dan
merubah pola pikir kita terhadap penanganan sampah, untuk lingkungan Kabupaten Bandung yang lebih baik kedepan,” pungkas Teh Nia.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Nyoblos Pilkada Dua Hari Lagi, Pemprov Jabar Gelar Doa Lintas Agama
Bupati Dadang Supriatna Instruksikan BPBD Siaga Bencana di Kabupaten Bandung
Banjir Masih Merendam Delapan Kecamatan di Kabupaten Bandung
Kabar Gembira, Ratusan Petani Tembakau Bandung Barat Dapat BPJS Ketenagakerjaan
Hanyut Terseret Banjir Dayeuhkolot, Keberadaan Julaeha Masih Misteri
BNPB Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Ciptakan Pilkada Damai, KPU Kota Bandung Gelar Doa Bersama Lintas Agama
Lima Contoh Ucapan Hari Guru Nasional
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 19:36 WIB

Nyoblos Pilkada Dua Hari Lagi, Pemprov Jabar Gelar Doa Lintas Agama

Senin, 25 November 2024 - 19:21 WIB

Bupati Dadang Supriatna Instruksikan BPBD Siaga Bencana di Kabupaten Bandung

Senin, 25 November 2024 - 18:38 WIB

Banjir Masih Merendam Delapan Kecamatan di Kabupaten Bandung

Senin, 25 November 2024 - 16:20 WIB

Kabar Gembira, Ratusan Petani Tembakau Bandung Barat Dapat BPJS Ketenagakerjaan

Senin, 25 November 2024 - 13:02 WIB

Hanyut Terseret Banjir Dayeuhkolot, Keberadaan Julaeha Masih Misteri

Berita Terbaru