Teh Nia Kumpas Singkat Nama Krapyak, Warga Citeureup Sampaikan Dukungannya

Kamis, 15 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Teh Nia blusukan ke desa Citeureup Dayeuhkolot (Foto: verawati/dara.co.id)

Teh Nia blusukan ke desa Citeureup Dayeuhkolot (Foto: verawati/dara.co.id)

Nama Krapyak mulai pudar. Anak muda jaman sekarang banyak yang tidak tahu. Lalu, daerah mana itu? Ini uraian Kurnia Agustina, Calon Bupati Bandung yang akan bertarung di Pilkada Desember nanti.


DARA | BANDUNG – Teh Nia, begitu nama akrab Kurnia Agustina mengingatkan kembali kepada generasi muda atau milenial tentang nama Karapyak.

Menurut Teh Nia nama Karapyak kini mulai pudar. Padahal, warga di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot memiliki kaitan erat dengan sejarah terbentuknya Kabupaten Bandung.

Secara historis, kata Teh Nia, Karapyak adalah asal muasal nama Dayeuhkolot. Sebelum berubah nama, Dayeuhkolot dulunya bernama Karapyak, yang artinya rakit penyeberangan. Karapyak secara geografis letaknya berada tepat di Cekungan Bandung.

Kata Teh Nia, zaman pemerintahan dulu, Karapyak adalah pusat pemerintahan atau ibu kota dalem Bandung. Berdasarkan piagam Sultan Agung Mataram.

“Kita semua menjadi saksi sejarah saat ini, bahwa di Desa Citeureup, yang ada di Dayeuhkolot ini di zaman bupati tahun 1641 ini menjadi ibu kota Dalem Bandung dengan nama Karapyak,” ujar Teh Nia saat bersilahturahmi dengan masyarakat dan tokoh di Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot, Kamis (15/10/2020).

Calon Bupati Bandung Nomor Urut 1 dengan jargon NU Pasti Sabilulungan tersebut mengatakan, meski nama Karapyak sudah mulai muncul, namun disayangkan jika nama tersebut tidak ada yang mengabadikan.

Salah satunya, kata Teh Nia, nama Karapyak tidak pernah dijadikan nama jalan, nama desa, atau nama-nama tempat lainnya di Kecamatan Dayeuhkolot, atau di Kabupaten Bandung.

Saat Teh Nia blusukan ke Citeureup (Foto: verawati/dara.co.id)

“Nama Karapyak tidak pernah diabadikan, padahal nama ini mengingatkan kita semua tentang asal usul Kabupaten Bandung,” ujarnya.

Menurutnya, generasi muda di Kabupaten Bandung sudah harus mengenal jati dirinya, termasuk asal muasal dirinya menjadi bagian bagi masyarakat Kabupaten Bandung, terutama masyarakat di Kecamatan Dayeuhkolot.

Sebab, dengan terus mengingat nama Karapyak yang saat ini bernama Desa Citeureup, maka akan membawa tambahan inspirasi dan wawasan generasi muda atau milenial untuk ikut berpartisipasi dan berkontribusi melakukan pembangunan di Kabupaten Bandung.

“Saat bernama Karapyak, lokasi ini selalu terendam banjir, sebab lokasinya di cekungan. Kaitannya adalah dari periode ke periode berikutnya harus mengubah paradigma menata lingkungan, tata kelola masyarakat yang sehat, dan mandiri,” kata Teh Nia.

Maka dari itu, lanjutnya, pembangunan sarana dan prasarana umum di Kabupaten Bandung terutama di titik-titik banjir harus dilakukan secara simultan dan berkelanjutan. Selain itu generasi milenial juga diminta untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Menurut Teh Nia, harus betul-betul dilakukan sebagai upaya yang tiada henti untuk memperbaiki kehidupan sosial kemasyarakatan dan pembangunan.

Pernyataan Calon Bupati Bandung Nia Kurnia Naser ini mendapat apresiasi dari tokoh masyarakat setempat. Karena itu, para tokoh masyarakat menyatakan dukunganya dan bersiap akan memenangkan pasangan calon NU Pasti (Nia Kurnia dan Usman Sayogi).***

Editor: denkur

Berita Terkait

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak
Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi
Keutamaan Niat Puasa
Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H
Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional
Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal
Universitas Paramadina Gelar Presidential Lecture Bersama Susilo Bambang Yudhoyono
Berita ini 5 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:39 WIB

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:22 WIB

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:04 WIB

Keutamaan Niat Puasa

Jumat, 28 Februari 2025 - 19:55 WIB

Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025

Jumat, 28 Februari 2025 - 16:38 WIB

Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H

Berita Terbaru

Ilustrtasi (Foto: Universitas Airlangga/ Tribun Travel)

HEADLINE

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:39 WIB

Fotog: Hilman Fauzi/Kemenag

HEADLINE

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:22 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:13 WIB

Foto: Kemenag

HEADLINE

Keutamaan Niat Puasa

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:04 WIB

Foto: Istimewa

EKONOMI

Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat

Sabtu, 1 Mar 2025 - 12:53 WIB