Telkom University (Tel-U) siap membantu penanganan Covid-19 di Jawa Barat dengan menyediakan dua gedung asrama untuk dijadikan tempat isolasi masyarakat yang terpapar Covid-19.
DARA – Ketua Satgas Covid-19 yang juga menjabat sebagai Direktur Sekretariat dan Perencanaan Strategis Telkom University, Dr Anisah Firli mengatakan saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan tim dari Pemprov Jawa Barat serta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat terkait rencana penggunaan gedung Tel-U sebagai tempat isolasi covid-19.
“Ini kan berkaitan dengan peningkatan kasus covid-19 yang semakin mengkhawatirkan, sehingga kita ingin berkontribusi untuk membantu pemerintah khususnya Provinsi Jawa Barat untuk bisa menyediakan hal tersebut (tempat isolasi),” ujar Anisah melalui sambungan telepon, Rabu (14/7/2021).
Gedung yang akan dipersiapkan untuk tempat isolasi sendiri ada dua gedung asrama yang letaknya merupakan yang terluar di area Tel-U, pasalnya di kampus sendiri masih ada aktivitas yang dilakukan oleh para karyawannya.
Anisah mengungkapkan pihaknya akan menerapkan prokes dengan ketat di area gedung tersebut, namun terkait prosedurnya akan dikoordinir oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebagai otoritas resmi yang ditetapkan oleh Pemprov Jabar.
“Ketika Tel-U dipilih untuk dijadikan tempat isolasi, ya kita harus mempersiapkan sarana prasarana sebaik mungkin, apalagi gedung tersebut kan dulunya merupakan asrama para mahasiswa yang belum terstandard sesuai protokol covid-19, jadi akan disiapkan ke arah sana. Kapasitas gedung asrama sendiri bisa memuat sekitar 7 ribu mahasiswa baru,” ujarnya.
Ia mengungkapkan sejak pandemi covid-19 semua mahasiswa memang melaksanakan pembelajaran secara daring / study from home sehingga tidak ada mahasiswa yang datang ke kampus jadi ketika gedung asrama nanti digunakan untuk tempat isoman, itu tidak jadi masalah. Lagipula pihaknya mengambil asrama yang paling luar dan ketika ada karyawan yang akan datang ke kampus, mereka menggunakan jalur yang berbeda.
“Akses keluar masuk asrama yang akan digunakan untuk tempat isolasi juga memiliki jalur khusus yang tidak melewati gerbang utama, jadi itu jauh dari kegiatan kampus. Intinya, kami melihat karena situasi covid-19 sudah seperti ini sehingga kami berusaha memanfaatkan gedung tersebut untuk kebaikan bersama khususnya untuk Pemprov Jabar dan untuk Indonesia,” ungkapnya.
Terkait sosialisasi kepada masyarakat sekitar, Anisah mengatakan mungkin hal itu akan dilakukan oleh Pemprov Jabar setelah semuanya sudah benar-benar ditetapkan.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna mempersilahkan fasilitas yang ada digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 termasuk penggunaan gedung asrama Tel-U dan Wisma Atlet di Stadion Si Jalak Harupat.
Menurut pria yang akrab disapa Kang DS, upaya penanganan Covid-19 ini perlu kebersamaan dan tidak boleh ada ego sektoral.
“Konfirmasi ke dinas kesehatan ada, jadi termasuk wisma atlet yang ada di Stadion Jalak Harupat juga akan dipakai isolasi. Silahkan saja fasilitas yang ada, digunakan isoman. Karena ini kan perlu kebersamaan, tidak ego sektoral, agar bisa mencapai tujuan dan sasaran, sehingga percepatan penyembuhan untuk warga yang isoman bisa dilakukan secara serius,” ujar Kang DS.
Di tempat berbeda, Wadir Medik, Penunjang dan Keperawatan RS Al-Ihsan, dr. Ferry Achmad Firdaus mengatakan di RS Al Ihsan keterisian tempat tidur masih 100 persen. Katanya, total ada 191 tempat tidur dan rencananya akan dilakukan penambahan lagi.
“Di IGD Covid-19 sudah antri 30 sampai 40 orang yang mau masuk ke dalam ruang perawatan,” ujar Ferry.
Dengan adanya pengadaan tempat isolasi selain di rumah sakit, kata Ferry mengurangi beban rumah sakit. Misalnya dengan adanya pembukaan hotel sebagai tempat isolasi, yang sudah dilengkapi dengan tim medis, pemeriksaan laboratorium, hingga obat-obatannya.
“Salah satu upaya untuk mengurangi pasien, yaitu pasien yang hampir pulang di rumah sakit, gejala sudah tidak ada, deman sudah turun, sesak dan saturnasi oksigen susah normal, tapi hasil swab PCR nya masih positif itu tidak lagi di rumah sakit, tapi di pemprov Jabar membuka hotel yang disewa untuk merawat pasien-pasien dengan kondisi seperti itu,” pungkas Ferry.***
Editor: denkur