“Saat ini pengembangan penelitian yang kami (Tel-U) lakukan sudah mendapat pengakuan dunia internasional, ditunjukkan dengan berjalannya research matching grant dengan berbagai perguruan tinggi dari Asia dan Eropa, seperti Belanda, Prancis, Skotlandia, Australia, Jepang, Korea, dan Malaysia,” ujar Prof. Adiwijaya.
DARA | BANDUNG – Kementerian Riset Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menggelar SINTA Series pertama, dimana dalam acara ini Kemenristek/Brin mengumumkan 500 peneliti terbaik di Indonesia berdasarkan kinerja peneliti dari 4 indikator.
Ada 4 indikator penilaian kinerja peneliti, yang pertama jumlah artikel jurnal terindeks di Scopus dengan memperhitungkan quartil jurnal tempat publikasi, kedua jumlah artikel non-jurnal terindeks di Scopus dengan bobot 15, ketiga jumlah sitasi di Scopus dengan bobot 4, dan keempat jumlah sitasi di Google Scholar dan jurnal artikel di Junal SINTA.
Dalam pemeringkatan yang diumumkan langsung oleh Menteri Ristek/Brin Prof. Bambang Brodjonegoro, dari 500 peneliti terbaik di Indonesia, Telkom University (Tel-U) berhasil menyumbangkan 5 nama, diantaranya adalah Prof. Adiwijaya, RD Rohmat Saedudin, Casi Setianingsih, Dr. Muharman Lubis, dan Dr. Achmad Rizal.
Rektor Telkom University, Prof. Adiwijaya sebagai salah satu peneliti terbaik di Indonesia menjelaskan bahwa capaian ini merupakan bentuk komitmen Tel-U sejalan dengan visi menjadi research dan entrepreneurial University yang bermanfaat untuk masyarakat dan pembangunan nasional.
“Saat ini pengembangan penelitian yang kami (Tel-U) lakukan sudah mendapat pengakuan dunia internasional, ditunjukkan dengan berjalannya research matching grant dengan berbagai perguruan tinggi dari Asia dan Eropa, seperti Belanda, Prancis, Skotlandia, Australia, Jepang, Korea, dan Malaysia,” ujar Adiwijaya melalui keterangan tertulisnya, Jumat (29/5/2020).
Adiwijaya menambahkan bahwa penelitian yang ada di Telkom University tidak hanya terfokus pada publikasi, tapi harus bermuara pada inovasi sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga kinerja penelitian Tel-U bisa masuk ke dalam klaster mandiri sejajar dengan perguruan tinggi terbaik di Indonesia.
“Kami mendorong agar penelitian bermuara pada inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat. Alhamdulillah dimasa pandemic ini beberapa penelitian Tel-U telah menghasilkan beberapa inovasi yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi penyebaran covid-19, seperti Robot AUMR, Robot Doctor Representative (DOPER), Disinfektan Chamber, Hand Washing Machine, Masker, Face shield, dan lain-lain,” jelasnya.
Menteri Riset dan Teknologi/BRIN, Prof. Bambang Brodjonegoro menegaskan bahwa saat ini jumlah publikasi di Indonesia di tingkat Asia sudah sangat baik dari segi kuantitas, namun perlu ditingkatkan lagi kualitasnya.
“Jumlah publikasi kita di Asia sudah sangat baik dari segi kuantitas, tapi saya harap kualitasnya juga bisa terus ditingkatkan dan yang lebih penting dapat di produksi sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Bambang.
Dari hasil pemeringkatan ini, Bambang menambahkan bahwa para peneliti yang namanya masuk dalam jajaran 500 peneliti terbaik agar bisa memotivasi rekan-rekan di Institusinya agar bisa melakukan publikasi yang baik pula.
“Saat ini peneliti yang masuk kedalam SINTA adalah peneliti yang memiliki publikasi internasional berskala besar, dan menggambarkan sebagai peneliti yang paling komperhensif, oleh karena itu saya berpesan agar bisa memotivasi rekan-rekan diinsitusinya masing-masing untuk berkarya dan menghasilkan publikasi yang baik untuk Indonesia dan menghasilkan inovasi-inovasi berkualitas,” jelasnya.***