Larangan mudik secara nasional pada tahun 2020 lalu, kata Listyio, dengan menurunkan 94 ribu personil serta melakukan penyekatan di 146 titik. namun pada kenyataannya masih ada saja masyarakat yang lolos.
DARA|CIAMIS- Bertempat di Aula Pesat Gatra Polres Ciamis. Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral, dalam rangka PAM Ops Ketupat Lodaya Tahun 2021, Rabu (21/4/2021).
Hadir mendampingi Bupati, Kapolres Ciamis, AKBP. Hendria Lesmana, Dandim 1613/Ciamis, Letkol TNI (Czi) Dadan Ramdani serta unsur Forkopimda dan SKPD terkait.
Rakor tersebut dilaksanakan secara nasional dan diikuti seluruh unsur Forkopimda Provinsi juga Kabupaten/Kota Se- Indonesia melalui Virtual. Dan dihadiri Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal (TNI) Hadi Tjahjanto.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mengatakan Rakor tersebut tujuannya untuk menyamakan presepsi mulai tingkat pusat sampai Daerah mengenai kebijakan larangan mudik lebaran dalam masa pandemi Covid-19.
Larangan mudik secara nasional pada tahun 2020 lalu, kata Listyio, dengan menurunkan 94 ribu personil serta melakukan penyekatan di 146 titik. namun pada kenyataannya masih ada saja masyarakat yang lolos.
Maka dengan demikian, dirinya mengintruksikan supaya memanfaatkan Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (KKYD) dengan terus mensosialisasikan secara masif tentang larangan mudik lebaran 2021 dengan menyampaikan gambaran perkembangan angka Covid 19.
Jenderal Bintang Empat ini menyampaikan bahwa ada 333 lokasi penyekatan arus Lalu Lintas pada operasi ketupat 2021. mulai dari Polda Lampung sampai Bali serta pihaknya mengantisipasi jalur- jalur tikus yang biasa dilalui pemudik.
“Kepada para petugas di tempat penyekatan, supaya terus mensosialisasikan 3M, dan 3T serta menyampaikan saran- saran yang dapat dipahami oleh masyarakat,” tutur Listyio.
Kelompok yang paling terdampak, lanjutnya, adalah lansia di atas usia 60 tahun. Karena tertular dari anggota keluarganya yang melakukan mudik lebaran Idul Fitri.
“Kami berharap supaya vaksinasi terhadap lansia dapat dimaksimalkan di sisa waktu menjelang Idul Fitri untuk menghindari resiko bagi lansia,” ujarnya.
Sementara itu Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam Rakor tersebut menyampaikan bahwa berdasarkan hasil survei sebelum ada larangan mudik, dihasilkan 11persen orang tetap melakukan mudik dan setelah adanya pelarangan berkurang menjadi 7 persen.
“Kita perlu mengantisipasi yang 7 persen tersebut karena jumlahnya pun tidak sedikit, kurang lebih sekitar 10 juta orang dan pilihan hari pergi terbanyak biasanya pada hari sebelum tanggal 6 Mei 2021, yaitu 30,3 persen artinya masih ada sebanyak 69,7 persen bepergian pada masa pelarangan mudik,” terangnya.
Dengan itu, pihaknya secara intensif terus melakukan koordinasi dengan satgas Covid-19 diantaranya Kepolisian, dan pihak-pihak terkait lainya.
“Yang paling penting adalah semua berperan memberikan pemahaman kepada masyarakat baik secara langsung, maupun melalui media sosial tentang larangan mudik lebaran tahun ini,” pungkasnya.
Editor : Maji