“Dengan pangeran Arief, saya sangat bersahabat, almarhum sangat luar biasa, itu kenapa kita mendoakan beliau,” kata Ridwan Kamil.
DARA | CIREBON – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menghadiri tahlilam 40 hari wafatnya Gusti Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat di Dalem Agung Pakungwati Keraton Kasepuhan Cirebon, Minggu (30/8/2020).
Pria yang akrab disapa Kang Emil mengatakan, Sultan Arief adalah sosok yang teladan dan sangat berjasa bagi kemajuan Cirebon dan Jabar. Ia pun mengaku kehilangan atas kepergian Sultan Arief.
“Dengan pangeran Arief, saya sangat bersahabat, almarhum sangat luar biasa, itu kenapa kita mendoakan beliau,” kata Emil dalam siaran pers yang diterima wartawan, Senin (31/8/2020).
Selain itu, Emil berharap proses Jumenengan (Penobatan) Pangeran Raja Adipati, Luqman Zulkaedin berjalan baik. Jika ada dinamika yang terjadi, maka ia meminta untuk diselesaikan dengan musyawarah.
“Silakan diselesaikan sebaik-baiknya dengan dua cara, pertama gunakan sila keempat pancasila yaitu musyawarah untuk mufakat. Kalau tida ada musyawarah untuk mufakat tentulah ini adalah negeri hukum sehingga bisa diselesaikan dengan cara baik-baik melalui koridor hukum,” imbaunya.
Selama proses Jumenengan berlangsung, tidak ada kekosongan kepemimpinan di Keraton Kasepuhan Cirebon. “Kami menghormati tradisi Jumenengan agar tidak ada kekosongan dalam tradisi di Keraton Kasepuhan,” katanya.
Emil mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar akan terus melindungi dan menghormati situs-situs dan kegiatan budaya, termasuk di Keraton Kasepuhan.
“Kami sangat menghormati masa lalu. Ini adalah kekayaan Jabar, sebelum Indonesia lahir sudah ada Kesultanan Cirebon jadi sudah sewajarnya kami menghormati dan melindungi tradisi di sini,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein