DARA | BANDUNG – Pandemi Covid 19 timbulkan dampak yang melemahkan perekonomian. Pemerintah mengucurkan stimulan ekonomi yang diharapkan dapat meringankan ketertekanan . Namun demikian pengucuran stimulan itu dinilai belum merata.
Mat Honger pemusik KPJ misalnya mengeluh soal sejumlah agenda perform yang dibatalkan akibat pendemi ini. Karena itu dia, mengaku hampir dua bulan ini tidak ada pemasukan. “Kami nol besar pemasukan. Biasanya sebelum pembatasan sosial, dalam satu bulan kami dapat perform minimalnya lima kali,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Igun Ruhiyat. Dia menyebutkan komunitas Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) semuanya sepi job. Igun dan rekan berharap kepada pemerintah agar para praktisi seni mendapat kucuran stimulan`
Anggota DPRD Prov Jabar Dadang Supriyatna, memahami soal itu. Menurut Dadang dia akan berusaha mengkomunikasi baik di Komisi V DPRD Jabar dan menyampaikan aspirasi para praktisi seni ini ke esksekutif.
Dipaparkan Dadang, kalkulasi data praktisi seni yang dimilikinya memastikan jumlah terdampak pembatasan sosial ini bisa ribuan. Sebab menurut dia, dalam satu pagelaran atau perform pada peristiwa seni bukan hanya pemusiknya atau artis penyanyinya. Ada elemen suporting lainya seperti rodies atau yang bertanggungjwab terhadap alat atau instrumen musik.
Dadang memastikan di ranah praktisi pertunjukan seni saat ini nol pendapatan. Mereka adalah di elemen, Custom Box Speaker, Sound sistem, Vendor dekor, video shooting crew sound, pemain band atau musisi. Jumlahnya menurut Dadang se-Jawa Barat bisa ribuan.
Karena itu Dadang akan mencoba membahas di DPRD Jabar soal para praktisi seni ini. “Mudah mudahan dalam waktu dekat ini bisa terealisasi,” katanya`
Editor : Maji