Sepanjang bulan April 2022, ada sederet peristiwa menarik di langit bumi. Salah satunya bisa diamati fenomena Pink Moon saat menjelang sahur.
DARA – Berikut ini lima fenomena langit yang bakal terjadi di bulan April 2022, seperti dikutp dara.co.id dari harapanrakyat melansir In The Sky, Senin (18/4/2022):
Pink Moon
Bulan Purnama bulan ini akan terjadi tanggal 17 April nanti. Fenomena Bulan Purnama pada setiap bulannya punya julukan masing-masing.
Seperti halnya Bulan Purnama April memiliki julukan Pink Moon (Bulan Merah Muda). Penamaan terhadap Bulan Purnama sendiri sudah dipopulerkan sejak beberapa dekade terakhir ini oleh Farmers Almanac asal Amerika Serikat.
Bahkan, penamaan Bulan Purnama yang dipakai dalam almanak juga mengklaim punya asal-usul kuno yang berasal dari suku-suku asli pedalaman Amerika.
Tapi walaupun mendapat julukan Pink Moon, Bulan Purnama tanggal 17 April mendatang tidak benar-benar warnanya merah muda.
Karena julukan itu adalah wild ground phlox atau moss pink, yaitu salah satu jenis bunga yang pertama tersebar pada musim semi. Biasanya dimulai pada bulan April.
Ketika mencapai pada fase penuh, maka Bulan Purnama bisa ditemukan dalam konstelasi Virgo. Posisinya berada pada jarak sekitar 370.000 kilometer dari Bumi.
Hujan Meteor Lyrid 2022
Fenomena Langit sepanjang April tahun 2022 lainnya yaitu terjadinya hujan meteor Lyrid. Peristiwa ini aktifnya mulai tanggal 16 sampai 25 April. Sedangkan, puncak meteor akan terjadi sekitar tanggal 22 April mendatang.
Selama periode tersebut, pengamat punya peluang untuk bisa melihat penampakan meteor Lyrid pada konstelasi Hercules.
Fenomena hujan meteor itu bisa terlihat mulai jam 22.11 WIB. Yakni saat titik pancarannya bergeser naik ke atas ufuk bagian Timur.
Peristiwa hujan meteor ini bakal tetap aktif hingga fajar menyingsing, yaitu sekitar jam 05.29 WIB. Pancarannya itu akan menghasilkan penampakan terbaik sekitar jam 04.00 WIB.
Pada puncaknya, para pengamat memprediksikan fenomena tersebut bisa terlihat hingga 13 meteor dalam setiap jamnya.
Fenomena Langit berupa hujan meteor ini berasal dari comet C/1861 G1 atau Thatcher. Untuk bisa mengamati peristiwa hujan meteor Lyrid secara jelas, pengamat pun harus memilih tempat pengamatan yang terbebas dari adanya polusi cahaya serta dalam kondisi langit cerah.
Konjungsi Bulan dan Saturnus
Posisi Bulan akan terlihat dekat dengan Saturnus. Ini akan terjadi pada tanggal 25 April nanti. Jarak planet Saturnus dari Bulan bakal berada pada posisi 4 derajat.
Dua pasangan tersebut akan mulai bisa terlihat pada jam 01.16 WIB saat tingginya mencapai 62 derajat dari atas ufuk bagian Timur. Kemudian akan menghilang sekitar jam 05.37 WIB.
Posisi Bulan berada pada magnitudo -11,5, sedangkan Saturnus berada pada magnitudo 0,6, yang mana keduanya bisa ditemukan dalam konstelasi Capricornus.
Konjungsi Bulan dan Mars
Selain itu, fenomena langit sepanjang April tahun 2022 yaitu konjungsi Bulan dan Planet Mars. Setelah pendekatan dengan Planet Saturnus, maka satelit alami Bumi bakal terlihat berdekatan dengan Planet Merah.
Fenomena Langit ini akan terjadi pada tanggal 26 April mendatang. Dari pandangan langit, jarak antara Mars dengan Bulan akan terlihat 3 derajat.
Keduanya akan hilang dari pandangan langit sekitar jam 05.37 WIB. Setelah itu Mars bakal terlihat seperti bintang berwarna merah terang, namun tidak terlihat berkelap-kelip sebelahnya Bulan.
Jika ingin melihat Mars dan dua satelit alaminya secara detail harus menggunakan teleskop yang pembesaran minimumnya 225 kali.
Konjungsi Bulan, Venus, dan Jupiter
Fenomena langit sepanjang April 2022 lainnya akan terjadi pada tanggal 27 April. Bulan akan terlihat berdekatan dengan planet Venus dan Jupiter.
Dua planet tersebut masing-masing bakal berada pada jarak 3 derajat posisinya dari Bulan. Planet Venus dan Jupiter mulai bisa kita amati sekitar jam 03.05 WIB dan ketinggiannya 36 derajat dari atas ufuk bagian Timur.
Kemudian akan tenggelam sekitar jam 05.37 WIB. Bulan dan planet Venus ini bisa terlihat pada konstelasi Aquarius.
Sedangkan, Jupiter berada pada konstelasi Pisces yang jaraknya berdekatan. Dengan begitu maka ketiganya akan terlihat di langit malam seperti membentuk segitiga.
Editor: denkur | Sumber: Harapanrakyat