DARA | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang juga arsitek meminta maaf jika dianggap salah dalam mendesain sejumlah masjid.
“Tapi demi Alloh tidak ada niat apapun dalam benak saya dalam mendesain masjid khususnya masjid As Safar, kecuali ingin mendatangkan lebih banyak jamaah yang solat di situ,” katanya, di hadapan ribuan jamaah di Pusdai Jabar pada Silaturahim dan Diskusi Publik pascalebaran, awal pekan ini.
Tuduhan Ridwan Kamil agen Yahudi, keturunan dajal dan sebagainya, menurut dia, sungguh menyakitkan dan tidak berdasar. “Di sini hadir ibunda Saya. Beliau menangis mendengar tuduhan itu.”
Tapi, lanjut dia, itu persepsi orang yang tidak tahu duduk permasalahannya. “Kenapa saya banyak mendesain masjid dalam dan luar negeri karena amanah bapak saya almarhum supaya lebih banyak mendesain masjid untuk kepentingan umat.”
Ridwan Kamil hadir dalam acara itu menjelaskan sekaligus klarifikasi tentang informasi yang viral di medsos tentang desain masjid As Safar di rest area jalan tol Purbaleunyi KM 88 yang dianggap banyak orang mengandung simbol-simbol iluminati Yahudi dengan bentuk segitiga, mata satu, dan lain-lain. “Masjid itu saya desain mengikuti bentuk alam di sekitar yang daerahnya perbukitan maka saya mengambil bentuk-bentuk alam yang tidak beraturan sehingga masjid itu menyatu dengan alam.”
Jika bentuk-bentuk yang dianggap menyerupai dengan simbol-simbol iluminati Yahudi, menurut dia, banyak masjid yang menggunakan arsitektur serupa. Bahkan di atas mihrab masjid nabawi di Madinah, ada simbol segitiga dan di tengahnya ada bentuk lingkaran bundar.
“Harus ada kesepakatan kalau itu memang dilarang, mari kita bersepakat untuk tidak menggunakannya” ujar dia, sambil menunjukkan gambar dan foto-foto arsitektur masjid yang kebetulan terdapat bentuk segitiga, lingkaran, dan bentuk geometris lainnya.
Sebelumnya, Ust. Rachmat Baiquni menjelaskan bahwa Yahudi akan menguasai dunia diawali dengan penyerapan dan penyebaran simbol iluminasi salah satunya lewat jalan arsitektur.***
Editor: Ayi Kusmawan