DARA | BANDUNG – Kepala dinas pendidikan (Kadisdik) kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat wajib mengedukasi seluruh kepala sekolah di wilayahya untuk menjalankan penerimaan peserta didik baru (PPBD) sesuai dengan prosedur opersaional (POS) dan regulasi yang telah ditetapkan.
Untuk itu, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menggelar simulasi pendaftaran PPDB di SMA Negeri 2 Bandung, kemarin. Kegiatan ini untuk mempraktikkan POS PPDB kepada Disdik kabupaten/kota se-Jawa Barat.
“Target dari simulasi ini adalah memberikan informasi, terutama adalah praktik situasi lapangan terkait dengan peningkatan pemahaman untuk alur pendaftaran pada saat PPDB,” kata Kepala Disdik Jawa Barat, Dewi Sartika.
Simulasi ini, menurut dia, bisa menjadi model dan bisa dilihat oleh kepala sekolah dan kepala Disdik tingkat kabupaten/kota, supaya bisa ditularkan ke sekolah-sekolah yang lain. Dalam simulasi tersebut, ia berperan sebagai orang tua siswa.
Ia memaparkan, persentase jalur zonasi dalam PPDM itu 90 persen, 20 persennya untuk jalur KETM, 15 persen untuk jalur zonasi kombinasi yang menggabungkan jarak dan hasil UN. “Jadi, 55 persennya jalur zonasi murni. Sisanya, 5 persen jalur prestasi dan 5 persen jalur perpindahan,” ujar Dewi.
Ia memastikan pihaknya sudah menyiapkan PPDB dengan sebaik, mulai dari kesiapan SDM hingga sarana. Namun, dia tak menampik, ada kendala yang mesti diselesaikan, yakni pemahaman orang tua siswa terkait PPDB.
“Seluruh kabupaten/kota saya rasa sudah melaksanakan persiapan-persiapan peningkatan dari kemampuan SDM itu sendiri. Sarana prasana, peraturan-peraturan dalam hal ini memberikan pemahaman kepada seluruh orang tua siswa,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan