“Kelemahan ini dianggap sebagai alasan semakin meningkatnya tindak kekerasan serupa akhir-akhir ini,” kata Achmad Nugraha.
DARA | BANDUNG – Aksi pelemparan bom molotov yang ditujukan kepada sekretariat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di sejumlah daerah, merupakan bagian dari upaya merongrong dan mengotori demokrasi.
”Teror bom molotov yang ditujukan kepada PDI Perjuangan merupakan bentuk pembungkaman terhadap perjuangan integritas keberagaman di Indonesia dan memecah belah bangsa,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bandung, Achmad Nugraha saat dihubungi via telepon, Sabtu (8/8/2020).
Achmad menilai, upaya pembungkaman itu terlihat dari tindak kekerasan yang belakangan ini dialamatkan kepada para kader PDI Perjuangan. Terlebih, aksi pelemparan bom molotov tersebut sudah yang ketiga kalinya.
Kasus pertama menyasar Sekretariat PAC PDI Perjuangan Megamendung, Kabupaten Bogor, yang juga rumah dari kader PDI Perjuangan, Rosefield Panjaitan, 28 Juli lalu. Selang sehari, aksi serupa terjadi di Sekretariat PAC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor, yang juga rumah dari Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Muad Khalim. Terbaru menimpa Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur, Jumat (7/8/2020) dini hari..
Atas referensi itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bandung ini menggarisbawahi lemahnya respon aparat penegak hukum terhadap tindak kekerasan kelompok radikal yang ditujukan kepada PDI Perjuangan.
“Kelemahan ini dianggap sebagai alasan semakin meningkatnya tindak kekerasan serupa akhir-akhir ini,” cetusnya.
Tindakan kekerasan dalam bentuk teror bom molotov, diutarakan dirinya, dapat mengancam rasa aman setiap warga negara. Apalagi, teror ini juga langsung ditujukan kepada sekretariat partai politik, yang merupakan bagian dari pilar demokrasi di negeri ini. PDI Perjuangan mendesak kepolisian guna mengusut tuntas motif dibalik serangan teror tersebut.
“Semua intimidasi ini tidak berhasil membungkam kami. PDI Perjuangan adalah partai besar yang meyakini bahwa memperjuangkan hak-hak konstitusional warga negara dan merawat kebinekaan adalah bagian tak terpisahkan dari langkah mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein