Polisi akan membawa tersangka pembunuhan ayah kandung berinisial AS (21) untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan di RSUD Cimacan, Cianjur, Jawa Barat.
DARA – Pemeriksaan kejiwaan itu untuk memastikan kondisi kesehatan kejiwaan tersangka sebagai salah satu syarat dalam proses penyidikan.
Panit 1 Reskrim Polsek Cugeunang, Ipda Fery Haryanto, mengatakan jajarannya telah menyiapkan sejumlah berkas administrasi untuk membawa tersangka AS menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Fery menyebutkan, sejak awal dilakukan penahanan, tersangka masih belum dapat dimintai keterangan karena kondisinya yang tidak dapat diajak untuk berkomunikasi.
“Kita akan pastikan kondisi kejiwaan dari tersangka, apakah benar-benar mengalami gangguan jiwa atau seperti apa? Sejak awal memang tersangka ini masih belum dapat diajak untuk berkomunikasi,” kata Fery, kepada wartawan, Jumat (9/4/2021).
Fery menuturkan, tersangka masih mendekam di sel tahanan Mapolsek Cugeunang di bawah pengawasan personel Satreskrim polsek setempat.
“Kami memberikan pengawasan ekstra terhadap tersangka yang diduga mengalami gangguan jiwa ini,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Fery, sedikitnya empat orang saksi telah dimintai keterangan terkait kasus pembunuhan yang dilakukan oleh anak terhadap bapak kandungnya itu.
“Empat orang saksi, termasuk ibu tiri dari tersangka sudah kami mintai keterangan. Namun, hal itu masih belum cukup untuk memutuskan perkara yang menjerat tersangka yang diduga mengalami gangguan jiwa,” jelasnya.
Sebelumnya, seorang anak di Kecamatan Cugeunang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tega membacok ayah kandungnya hingga tewas, Kamis (1/4/2021).
Diketahui aksi pembunuhan yang dilakukan pelaku berinisial AS (21) terhadap ayah kandungnya Rudi (50) terjadi di rumahnya di Kampung Sayangkaak RT 2/5, Desa Nyalindung, Kecamatan Cugeunang, Kabupaten Cianjur.
Kapolsek Cugenang Kompol Woro L Wuryani, mengaku menerima laporan dan langsung datang ke lokasi kejadian. Saat ini pelaku telah diamankan di Maposlek Cugenang.
“Saat ini sedang ditangani dan masih dilakukan penyelidikan,” kata Woro, kepada wartawan, Kamis.
Woro menyebutkan, korban merupakan ayah kandung dari pelaku. Diduga pelaku melakukan perbuatan keji tersebut karena stres alias orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
“Ya, kemungkinan itu dibacok. Pasalnya, terlihat saat dicek leher korban nyaris putus,” ujarnya.***
Editor: denkur