“Tentunya ada bonus kualitas di sini yang paling utama adalah peningkatan stabilitas marshall hingga 40 persen, dan ada juga peningkatan ketahanan yang lainnya, dan tentunya ini ada bonus ekonomi juga,” ucapnya.
DARA- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan melakukan pengaspalan atau hotmix plastik sepanjang 23 kilometer, yang akan dimulai pada bulan Ramadan tahun ini. Dari sebanyak 6 titik, rencananya dalam bulan puasa ini ada 4 titik yang akan dilakukan pengapalan atau hotmix plastik.
“Ada beberapa yang sudah digelar, nanti yang 2 titik lagi mungkin akan dilaksanakan setelah lebaran,” ujar Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, Jumat (1/4/2022).
Helmi mengatakan, 4 titik yang akan dilakukan pengaspalan di Bulan Ramadan ini salah satunya yaitu di sekitar jalan area Gedung Pendopo ke Jalan Bank yang saat ini sudah dikerjakan.
“Jadi ini yang di perkotaan, kemudian yang dari Tarogong ke Samarang, kemudian juga yang di daerah Pembangunan, Karangpawitan – Wanaraja. Nah ini jadi insya Allah kita gelar pada bulan Ramadan ini,” ucapnya.
Menurut Helmi, berdasarkan hasil peninjauannya, aspal plastik terlihat lebih padat dan lebih rapat dibandingkan aspal biasa. Ia menyebut, dengan ditambahkan 10 persen plastik ini akan menambah kekuatan hinnga 40 persen.
Helmi menuturkan, pengaspalan plastik ini merupakan sebuah solusi pemerintah dengan bantuan dari PT. Candra Asri dalam mengatasi penumpukan sampah plastik, khususnya sampah plastik kresek dengan melakukan daur ulang sampah yang dicampur dengan aspal plastik.
“Kalau plastik kaya yang botol itu kan bisa dijual, kalau yang ini (plastik kresek) susah kan enggak ada yang nampung yang dari kresek itu. Nah justru aspal yang aspal ini adalah bahan bakunya adalah terutamanya kresek,” katanya.
Selain itu, lanjut Helmi, adanya campuran hotmix dengan sampah plastik ini akan membantu jalannya TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle) agar berjalan dengan baik, karena sampah plastik yang diolah akan dimanfaatkan menjadi campuran aspal.
“Ya jadi kita harus mengumpulkan dari TPS-TPS, kemudian dari bank sampah, pengolahan-pengolahan, pemisahan-pemisahan sampah, ini ya disamping juga bisa dari TPA walaupun kan kalau TPA sekarang biayanya lebih mahal dan lebih sulit karena kan sudah bercampur dengan berbagai sampah yang lain,” ucapnya.
Sementara itu, perwakilan dari PT. Chandra Asri, Nicko Setyabudi, menyebutkan bahwa pemanfaatan sampah plastik sebagai campuran aspal ini sebenarnya diinisiasi pertama kali oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia pada tahun 2017 lalu, yang risetnya sudah dimulai sejak tahun 2014.
“Hasil dari uji coba dan riset yang dilakukan oleh Kementerian PUPR ini menunjukkan ada peningkatan kualitas aspal dengan adanya pencampuran sampah plastik, khususnya sampah kantong belanja sebanyak 5 sampai 6 persen dalam campuran aspal,” katanya.
Chandra Asri pun, tambah Nicko, melihat bahwa ini merupakan sebuah langkah yang cukup baik, untuk mengurangi sampah-sampah yang khususnya memiliki nilai rendah, sehingga bisa meningkatkan koleksi dan juga meningkatkan alur industri
daur ulang yang sebenarnya sudah ada di Indonesia seperti itu.
“Makanya Chandra Asri mulai melakukan uji coba pada tahun 2018 lalu, dan Alhamdulillah hingga saat ini kualitas aspalnya pun masih sangat baik,” ucapnya.
Nicko mengatakan, untuk komposisi 4 sampai 6 persen sampah plastik kresek yang digunakan dalam aspal plastik, itu bisa memanfaatkan sebanyak kurang lebih 1,6 ton sampah plastik atau untuk 1 kilometer jalan aspal plastik, terlebih, ada beberapa bonus dari penggunaan aspal plastik ini, mulai dari peningkatan kualitas, sampai ke bonus di bidang ekonomi.
“Tentunya ada bonus kualitas di sini yang paling utama adalah peningkatan stabilitas marshall hingga 40 persen, dan ada juga peningkatan ketahanan yang lainnya, dan tentunya ini ada bonus ekonomi juga,” ucapnya.
Sehingga, menurut Nicko, hal ini bisa meningkatkan industri daur ulang dan juga pemulung, yang pada akhirnya nilai sampah plastik kresek ini bisa lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
Editor : Maji