Tersisa Satu Orang Pasien, Ruang Isolasi Ash-Shiddiq Sebentar Lagi Difungsikan

Senin, 13 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masjid Ash Shiddiq di Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. (Foto: Heni Suhaeni/dara.co.id)

Masjid Ash Shiddiq di Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. (Foto: Heni Suhaeni/dara.co.id)

“Hari ini ada yang pulang. Jadi tinggal seorang lagi. Itupun tinggal menunggu swab tes keduanya,” ujar Nanang Ismantoro.


DARA | BANDUNG – Ruang Isolasi pasien Covid-19 di Aula Masjid Ash-Shiddiq di Komplek Perkantoran Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ngamprah tidak akan lama lagi bisa difungsikan kembali. Pasalnya, pasien yang menghuni ruangan tersebut kini tinggal satu orang lagi.

“Hari ini ada yang pulang. Jadi tinggal seorang lagi. Itupun tinggal menunggu swab tes keduanya,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, Nanang Ismantoro, saat ditemui di Ngamprah, Senin (13/7/2020).

Hasil swab tes pertama, kata Nanang, setelah pasien pria yang berasal dari Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas tersebut menjalani isolasi dinyatakan negatif. Nanang memastikan, untuk swab tes kedua bisa dilaksanakan, Selasa (14/7/2020) besok.

Apabila beberapa hari kemudian hasil swab kedua positif, maka pria yang berprofesi sebagai Satpam tersebut bisa pulang. Dengan demikian, ruang isolasi Ash-Shiddiq tidak lagi berpenghuni.

“Kalaupun ada pasien baru, kita tempatkan saja di tiga RSUD yang ada di KBB. Karena sesuai keinginan bapak (bupati), ruang isolasi itu difungsikan lagi untuk kegiatan keagamaan,” tutur Nanang.

Ia juga mengungkapkan, meski KBB masih dinyatakan zona kuning, namun pasien positif di KBB mengalami perkembangan kesembuhan yang cukup signifikan. Hingga saat ini, pasien yang masih dalam pemantauan berjumlah 9 orang.

Saat ini, pasien tersebut ada yang dirawat di rumah sakit, isolasi di aula Masjid Ash-Shiddiq dan isolasi mandiri. Untuk dirawat di RS Santosa 1 orang, RS Dustira 1 orang, RS Cililin 1 orang, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jabar 1 orang dan isolasi mandiri 4 orang.

“Sebenarnya, kalau dilihat dari data yang kita miliki, jumlah pasien yang sembuh mengalami peningkatan. Semoga saja, tidak ada lagi pasien baru,” ujarnya.

Terkait kasus klaster Secapa AD, Nanang tidak banyak berbicara. Karena selama ini Secapa AD telah melakukan karantina mandiri di lingkungan Pusdiknya. Meski demikian, pihaknya akan berupaya untuk melakukan tracking untuk mengetahui ada tidaknya keluarga dari klaster tersebut sebagai penduduk KBB.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Begini Komentar Bupati Bandung Soal Penyegelan Tambang Emas Ilegal di Desa Cibodas
Bey Machmudin Lantik Penjabat Wali Kota Cimahi dan Penjabat Bupati Subang
Inilah Lima Gedung Kesenian di Kota Bandung yang Bersejarah
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 20 Januari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 20 Januari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Sabtu 18 Januari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Sabtu 18 Januari 2025
Ada Apa Wali Kota Bandung Terpilih Farhan Menemui Pj. Gubernur Jabar, Simak Berita Ini
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 20:58 WIB

Begini Komentar Bupati Bandung Soal Penyegelan Tambang Emas Ilegal di Desa Cibodas

Senin, 20 Januari 2025 - 16:36 WIB

Inilah Lima Gedung Kesenian di Kota Bandung yang Bersejarah

Senin, 20 Januari 2025 - 07:24 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 20 Januari 2025

Senin, 20 Januari 2025 - 07:22 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 20 Januari 2025

Sabtu, 18 Januari 2025 - 07:01 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Sabtu 18 Januari 2025

Berita Terbaru

NASIONAL

HPN di Riau, 500 Lebih Wartawan Telah Mendaftar

Senin, 20 Jan 2025 - 19:26 WIB