Terungkap kenapa bus pariwisata rombongan guru SD sayang itu terjung ke jurang di Rajapolah hingga menewaskan tiga orang.
DARA – Rombongan guru Sayang Jatinangor itu hendak piknik ke Pangandaran. Namun, di Jalan Raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terjun ke jurang hingga menewaskan tiga orang dan melukai belasan orang.
Kanit Gakum Laka Lantas Polres Tasikmalaya Kota, IPDA Zezen Zaenal mengatakan, penyebab kenapa bus pariwisata itu terjung ke jurang sedalam 20 meter itu berdasarkan hasil pengembangan dudiga karena sopir mengantuk.
“Untuk dugaan sementara pengakuan dari sopir penyebab Bus Pariwisata terjun ke jurang, karena memang dirinya dalam kondisi mengantuk. Status sopir masih kita amankan. Kita sedang melakukan pemeriksaan,” kata IPDA Zezen Zaenal, seperti dikutip dara.co.id dari harapanrakyat, Senin (27/6/2022).
Pihak kepolisian saat ini sudah mengamankan sopir dari Bus tersebut.
“Iya sudah kami amankan dan sudah dimintai keterangan, sekarang sedang kami lakukan pemeriksaan secara intensif,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa saksi yang melihat setelah kejadian di TKP. Selain itu, korban luka ringan juga sudah dimintai keterangan.
“Untuk pemeriksaan kendaraan kami sudah bekerja sama dengan tim penguji dari Dishub Kota Tasikmalaya. Kami juga sudah menghubungi dari Dishub DKI Jakarta, karena kebetulan KIR tersebut dilakukan di Jakarta. Selain itu, kami juga sudah mengundang dari (Agen Pemegang Merek) APM merek Ino dari Bus tersebut untuk dilakukan pengecekan kendaraan,” katanya.
IPDA Zezen juga menuturkan, kondisi sopir dalam keadaan sehat hanya mengalami luka lecet di kaki sebelah kanan karena terhimpit oleh badan kendaraan.
“Temuan lain di TKP tidak ada, hanya kendaraan dan barang-barang milik penumpang saja,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah bus pariwisata bermuatan 60 penumpang dari Jatinangor-Sumedang yang akan wisata ke Pangandaran terjun ke jurang di Rajapolah, Tasikmalaya, pada Sabtu (25/6/2022).
Akibat kecelakaan tersebut 3 orang meninggal dunia dan puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka.
Editor: denkur