Gorengan Mang Edih kesohor sejak dulu. Rasanya gurih dan renyah. Seperti ini rahasianya.
DARA | Buka mulai selepas adzan subuh, gorengan Mang Edih menyuguhkan kenikmatan sarapan pagi.
Berbagai jenis tersedia seperti bala-bala, gehu, goreng pisang, goreng tempe dan goreng ubi. Sebagai pelengkap tersedia juga uras atau leupeut.
Gorengan Mang Edih berada di Kampung Kiaraeunyeuh Desa Banyusari Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Setiap hari melayani pembeli, kecuali hari Jumat.
Gorengan Mang selalu diburu pembeli setiap pagi. Antrean panjang kerap mengular di depan kios kecil pinggir jalan Kiaraeunyeuh.
Mang Edih mengatakan: “Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah yang telah memberikan rejeki yang barokah. Setiap pagi selalu laris. Kalaupun ada sisa itu hanya satu atau dua saja”.
Mang Edih tidak tahu kenapa dagangannya selalu laris. Tidak ada yang istimewa, tidak ada menu yang spesial.
“Yang penting harus sehat dan halal. Tidak memakai campuran lain-lain apalagi pengawet,” ujarnya, Rabu (1/2/2023).
Sekali lagi Mang Edih mengucapkan rasa syukurnya kepada Allah yang telah membuat dagangannya laris.
Harga dagangannya masih bertahan Rp1000 per biji, meski terkadang harga bahan baku seperti terigu, minyak kelapa dan sayuran naik.
Setiap hari tak kurang dari lima kilo terigu adonan yang disiapkan Mang Odih. Namun, kadang dikurangi pada hari-hari tertentu.
Menikmati gorengan Mang Edih pagi hari makin nikmat dengan seduhan air teh hangat dan kopi panas. Boleh Anda coba.
Editor: denkur