Test Kit di Jabar Terbatas untuk 4 Klaster

Jumat, 27 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rapid Test Kit. (Foto ilustrasi tempo.co)

Rapid Test Kit. (Foto ilustrasi tempo.co)

Ketersediaan test kit Covid-19 yang terbatas, menjadi salah satu faktor penyebab adanya skala prioritas untuk melakukan tes masif di Jawa Barat.

DARA | BANDUNG – Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat, Setiaji, warga yang tidak memiliki gejala, tidak punya riwayat bepergeian ke daerah atau negara terpapar corona dan kontak langsung dengan yang yang positif corona, serta tidak pergi ke empat klaster penularan Covid-19 di Jabar, bukan prioritas tes masif.

“Empat klaster yang dimaksud yakni Musyawarah Daerah Himpunan Hipmi Jabar di Kabupaten Karawang, Seminar Bisnis Syariah di Kabupaten Bogor, Seminar keagamaan di Kota Bogor, dan Seminar keagamaan di Kabupaten Bandung Barat,” ujar Setiaji, Jumat (27/3/2020).

Selain itu, kata Setiaji, pendaftaran tes masif via aplikasi Pikobar, diprioritaskan untuk masyarakat yang masuk tiga katagori.

Pertama, Katagori A yakni masyarakat dengan risiko tertular paling tinggi seperti orang dalam pemantauan (ODP) yang baru tiba dari luar negeri, pasien dalam pengawasan (PDP) dan keluarga, tetangga, dan temannya, serta petugas kesehatan di rumah sakit yang menangani Covid-19.

Kedua, Katagori B yaitu masyarakat dengan profesi yang interaksi sosialnya atau rawan tertular. Ketiga, Katagori C meliputi masyarakat luas yang memiliki gejala sakit yang diduga penyakit Covid-19.

“Di situ ada lampiran, diharapkan masyarakat untuk cek mandiri dulu, tidak langsung daftar. Di aplikasi Pikobar ada fitur periksa mandiri dulu. Nanti hasilnya itu diupload di form pendaftaran,” katanya.

Form pendaftaran, lanjut Setiaji, dibuat oleh pihaknya untuk mem-filter masyarakat yang paling rentan terjangkit Covid-19. Mendaftarkan diri tidak secara otomatis menjamin akses untuk melakukan pengetesan.

Menurutnya, akan ada proses verifikasi dan validasi dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten dan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, berdasarkan form pendaftaran, sebelum mendapat undangan melakukan tes masif Covid-19.

“Setelah mengisi selesai, akan dapat nomor pendaftaran yang bisa dicek. Di situ ada dua fasilitas, untuk mendaftar, dan mengecek hasil pendaftarannya,” tuturnya.

Jika pendaftar sudah terverifikasi, maka Pikobar akan mengirim QR Code dan undangan berupa pesan singkat untuk menentukan lokasi dan jadwal tes.

“Itu kami lakukan untuk menghindari antrean atau kerumunan. Kemudian, pendaftar mesti bawa nomor pendaftaran beserta QR Code dan nanti discan oleh petugas. Tes menggunakan pola drive-thru. Peserta tes menjalani pemeriksaan cepat tanpa harus turun dari kendaraannya,” jelasnya.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

RSUD Lembang Rawat Pasien Pria tidak Beridentitas Tergeletak di Pasar Panorama
Resmikan Logo Asia Afrika Youth Forum 2025, Wali Kota Bangga Karya Anak Muda Bandung
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan
Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Lantik Ribuan PPPK, Bupati Jeje Ritchie Ismail Berikan Pesan Moral
BAZNAS Jabar Hadirkan Layanan Publik dan Konsultasi ZISWAF di Acara “ Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 02:47 WIB

RSUD Lembang Rawat Pasien Pria tidak Beridentitas Tergeletak di Pasar Panorama

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Rabu, 16 April 2025 - 19:53 WIB

BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan

Rabu, 16 April 2025 - 17:32 WIB

Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan

Rabu, 16 April 2025 - 14:32 WIB

Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini

Berita Terbaru