Tiga Orang Pengunjuk Rasa di Irak Tewas Tertembak

Selasa, 5 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto: AFP

foto: AFP

Warga Irak menggelar unjuk rasa menolak hubungan diplomatik dengan Iran. Iran menurut pengunjuk rasa, menyokong pemerintahan Irak yang korup. Unjuk rasa ini terus menerus hingga sepekan terakhir ini dan sudah memakan korban 100 orang lebih?

 

DARA | KARBALA, IRAK – Timah panas kembali menewaskan tiga pengunjuk rasa di Karbala Irak Senin (4/11/2019). Unjukrasa warga Irak menolak hubungan diplomatik dengan Iran selama satu pekan terakhir ini menewaskan tak kurang dari seratus pengunjuk rasa.

AFP , Selasa (5/11/2019), para pengunjuk rasa mendesak agar konsulat Iran di Karbala Irak segera ditutup. Sebab pemerintah Iran mendukung  pemerintah Irak yang korup.

“Aparat tidak melepaskan tembakan ke udara. Mereka terkesan ingin membunuh, bukan membubarkan massa. Mereka malah menentang Konsulat Iran, sementara kami ingin negara ini bebas dari campur tangan asing. Mengapa mereka malah membunuhi teman-teman sebangsanya,” kata sejumlah pengunjuk rasa.

 

 

Seperti diketahui hubungan diplomatik Irak dan Iran selalu  rumit. Bahkan 1980-an kedua negara terlibat perang yang nayris tak berkesudahan.

Meski demikian,  hubungan  dalam bidang politik dan ekonomi sangat erat. Setiap tahun, penganut ajaran Syiah dari Iran berziarah ke Karbala yang dianggap sebagai kota suci. Pemeluk Syiah berziarah ke makam cucu Rosullah Muhamad SAW di Karbala.

Panglima Angkatan Bersenjata Iran, Qassem Soleimani, lebih suka melakukan kunjungan khusus ke beberapa lokasi di Irak untuk memberi masukan kepada aparat lokal perihal cara memperagakan demonstran.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menuduh Amerika Serikat adalah dalang dari aksi massa di Irak dan Libanon.

Sampai saat ini dikembalikan, sudah 250 orang diterima dalam bentrokan pengunjuk rasa dan petugas keamanan di Irak.

Presiden Irak Barham Salih mengumumkan Perdana Meteri Adil Abdul Mahdi telah menyetujui untuk mengundurkan diri. Mahdi bersedia mengundurkan diri setelah Irak dihantam gelombang unjuk rasa anti-pemerintah selama berminggu-minggu.

Aksi unjuk rasa besar-besaran merebak di Irak sejak 1 Oktober. Mereka menuntut langkah konkret pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan, penyediaan lapangan kerja, dan memberantas korupsi.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyatakan, Irak adalah penghasil minyak bumi terbesar kedua di dunia. Namun, berdasarkan lembaga non-pemerintah Transparency International, mereka menetapkan urutan ke-12 negara terkorup di dunia.

 

Wartawan : Bima Satriyadi |editor: aldinar | bahan : AFP

Berita Terkait

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25
Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman
Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis
Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia
Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 Februari 2025 - 15:47 WIB

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:35 WIB

Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 8 November 2024 - 21:38 WIB

Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman

Minggu, 3 November 2024 - 18:36 WIB

Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis

Berita Terbaru

CATATAN

NERAKA GAZA Israel “Mengunci” Hamas!

Selasa, 4 Mar 2025 - 15:19 WIB