Kawanan monyet berkeliaran di perkampungan penduduk di Kota Bandung. ‘Kok bisa begitu? Begini alasannya.
DARA | Warga Sekejati Kota Bandung kaget melihat kawanan monyet bekerliaran, Rabu petang lalu.
Kawanan monyet berekor panjang itu berjejer di genting rumah warga. Namun, kemudian berpindah-pindah. Bahkan, beberapa diantaranya ada yang bergelayutan di pohon.
Bahkan, hingga hari ini, Kamis (29/2/2024), kawanan monyet tersebut masih terlihat di permukiman warga. Mereka berpindah-pindah dari genting, kabel, hingga memasuki area luar rumah warga.
Pemandangan langka itu sontak membuat kaget warga disana. Kemudian juga viral di media sosial.
Menanggapi fenomena itu, Ketua Museum Zoologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (SITH ITB), Ganjar Cahyadi menjelaskan penyebab kawanan monyet menampakkan dirinya di lingkungan warga.
Seperti dikutip dari kompas.com Jumat (1/3/2024), Ganjar menuturkan ada tiga kemungkinan penyebab monyet ekor panjang berkeliaran atau turun ke permukiman warga di Kota Bandung.
Pertama, kelompok monyet tersebut merasakan ada tanda bahaya dari alam sehingga menjauh dari habitatnya,.
Menurut Ganjar, jarak waktu terjadinya bencana dari berpindahnya hewan tersebut biasanya relatif cepat, sebab primata tersebut memiliki insting yang lebih kuat.
“Biasanya bencana tidak akan terlalu lama (dari kepergian mereka dari habitatnya). Namun, jika tidak ada kejadian bencana, penyebabnya mungkin hal lain,” kata Ganjar.
Penyebab kedua, hewan ini mencari makan ke tempat lain karena di tempat sebelumnya sumber daya makanan menipis sementara populasinya banyak.
Penyebab ketiga, mungkin adanya kompetisi dengan kelompok monyet lainnya.
Hewan ini membentuk kelompok-kelompok. Biasanya satu jantan mengetuai satu kelompok.
Apabila penyebabnya adalah kompetisi antar kelompok, satu kelompok yang kalah akan menghindari kawasan sebelumnya.
Bisa jadi, lanjut Ganjar, kawasan perkotaan itu dianggap ‘kosong’ atau tidak dikuasai oleh kelompok lain. Bisa terjadi karena monyet ekor panjang memiliki tingkat kemampuan adaptasi yang lebih tinggi daripada primata lainnya, sehingga pergerakannya cenderung bebas hingga ke area permukiman.
“Mereka pun dapat bergerak dengan bebas di perkotaan meski tidak ada vegetasi sehingga dapat naik ke genteng, kabel, dan sebagainya,” ujarnya masih dikutip dari kompas.com.
Ganjar mengimbau warga agar tidak mengganggu, menyudutkan, atau memberi makan mereka. Agar hewan tersebut tidak mengalami perubahan perilaku yang mengancam manusia.
“Jika diberi makanan, monyet bisa jadi tidak takut lagi kepada manusia. Bahkan sebaliknya meminta-minta makanan hingga pergeseran perilaku seperti ‘mencuri’. Misalnya, ketika ada warga yang membawa tentengan, mereka mengejar karena mengira itu makanan,” ujarnya.
Editor: denkur | Foto: kompas.com/istimewa