Nongol di tiktok sekadar seru-seruan. Tampil alay dan sedikit lebay. Nari-nari depan kamera iringi lagu musik koplo. “Entah apa yang merasuki mu, hingga kau tega menghianatiku dst,” itulah salah satu lagu pop yang diaresmen jadi musik koplo.
Pemeran tiktok joged-joged, dan memang lucu-lucu. Jadi ngakak sipenikmat. Bahkan, dari sekian banyak tampilan tiktok, banyak juga anak-anak SMP dan SMA. mereka berseragam sekolah, solo atau barengan, joged tiktok sambil ketawa ketiwi.
Weiiis..jangan lewatkan, ada juga lho, tiktok wanita dewasa bahkan emak-emak. Namun, tentu adegannya tidak lagi joged-joged. Mereka lebih ke menampilkan wajah cantiknya, atau menyuguhkan pasakan. Tapi kebanyakan sih, nyanyi-nyanyi di apilkasi smule.
Banyak macam tampilan tiktok yang kian buming saat ini. Bahkan, ada juga yang sedikit fulgar menampilkan kemolekan tubuhnya.
Tiktok meluncur sejak September 2016. Memiliki special effect yang unik dalam bentuk video pendek. Penggunanya semakin banyak, termasuk ada juga anak-anak di bawah umur. Mereka buat video pendek lalu dipamerkan ke pengguna lain.
Bumingnya tiktok di kalangan remaja menandakan dewasa ini memang zamannya dunia maya. Namun, sejauh ini penggunakan tiktok masih memperlakukan aplikasi itu sebagai hiburan belaka.
Tsania (16 ) penggunakan tiktok mengatakan, tiktok bisa menjadi sarana hiburan ketika sedang nggak mood atau dalam bahasa gaulnya seperti badmood.
Namun, dijelaskan Tsania, tiktok bisa juga dimanfaatkan untuk melatih diri dalam bidang menari atau dance. “’Ya mumpung ada tiktok ya udah saya ekspor lagi hobi dance saya di aplikasi tiktok ini,” ujarnya, Kamis (13/2/2020).
Tsania sudah menggunakan aplikasi tiktok dari tahun 2017, dan selama itu juga ia tidak pernah ada yang merespon negative dari para followersnya.
Menurutnya, dengan cara memainkan tiktok di hadapan kamera, mereka bisa menjadi lebih percaya diri dan bisa menghasilkan uang dengan berbagai endorse dari produk-produk tertentu.
“Dengan cara followers kita banyak, yang komen banyak, yang like juga banyak, kita kirimkan video tiktok tersebut ke akun instagram, udah itu kalo akun instagram kita followers nya banyak, bisa ada endorse-endorse dari pemilik produk,” ujar Nur.
Tetapi tidak semua remaja menggunakan aplikasi tiktok ini dengan positif. Ada juga yang sekadar pingin viral. Saking ngebetnya ingin menjadi viral atau terkenal banyak yang memvideokan dirinya dengan tayangan yang sama sekali tidak menjadi contoh untuk anak-anak.
“Terkadangkan yang mempumyai aplikasi tiktok ini tidak hanya remaja, tapi anak-anak di bawah umur juga banyak yang punya,” kata Risma.
Jika aplikasi tersebut di gunakan dalam hal positif terdapat manfaat yang ada di aplikasi tiktok ini.
“Tiktok bagus sebagai ajang berkreatifitas, tetapi gunakan waktu kamu untuk hal yang lebih positif dari tiktok. Itu sih kembali ke orangnya bagaimana dia menggunakan aplikasi tiktok itu dengan benar,” ujar Anjeli.***
Wartawan (Job): Adinda Rohimah-Dela Fatimah Azzahra | Editor: denkur
