Tim Pemenangan NU Pasti, Seharusnya Black Campaign tidak Perlu Terjadi

Kamis, 5 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cecep Suhendar, Ketua Tim Pemenangan NU Pasti (Foto: Kabar Golkar)

Cecep Suhendar, Ketua Tim Pemenangan NU Pasti (Foto: Kabar Golkar)

Miris dengan masifnya black campaign, fitnah, hingga pembusukan terhadap para kandidat paslon bupati dan wakil bupati Bandung dalam kontestasi Pilbup Bandung tahun ini.


DARA | BANDUNG – Begitu kata Cecep Suhendar, Ketua Tim Pemenangan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Nomor Urut 1 Kurnia Agustina-Usman Sayogi, Kamis (5/11/2020).

Cecep menilai itu seharusnya tidak perlu terjadi. Kontestasi Pilbup Bandung, kata Cecep, seyogyanya jadi ajang pesta rakyat yang menyenangkan.

Sisi lain, lanjut Cecep, kondisi tersebut terjadi karena adanya kegiatan yang dilakukan masyarakat maupun tim masing-masing kandidat yang justru memperburuk pesta rakyat tersebut.

“Harusnya black campaign, fitnah atau pembusukan terhadap para kandidat tidak perlu terjadi. Maka tidak heran jika sekarang banyak pemberitaan di media yang pada kenyataannya itu tidak benar seperti yang diberitakan,” kata Cecep.

Cecep mencontohkan, baru-baru ini ia mendapat laporan ada pemberitaan yang cenderung memfitnah paslon nomor 1. Dalam pemberitaan, Kurnia Agustina berfoto bersama pimpinan dan sejumlah staf Dinas Sosial Kabupaten Bandung.

Padahal kenyataannya, foto tersebut sebetulnya diambil pada Maret 2019 saat Kurnia Agustina menjabat sebagai Ketua TP PKK. Foto tersebut menjadi sorotan sejumlah masyarakat karena seolah-olah foto tersebut baru saja diambil saat tahapan kampanye.

“Padahal itu foto saat Teh Nia (sapaan akrab Kurnia Agustina) bersama Dinsos melakukan kunjungan dan peninjauan warga terdampak bencana di Pangalengan,” ujarnya.

Pemberitaan tersebut berdampak pada kemunculan opini dan persepsi publik dimana terkesan ASN Pemkab Bandung melakukan kegiatan yang masif dan mendukung paslon nomor urut 1, sehingga tentu sangat merugikan paslon nomor urut 1.

“Kemudian ada juga yang memberitakan mengenai pihak kami membagikan sembako dan lain sebagainya. Itu tidak benar. Konsep-konsep seperti itu tidak kami lakukan. Menyiapkan konsep bagi-bagi sembako saja kita tidak pernah terpikirkan. Ini sudah black campaign,” kata Cecep.

Cecep dan tim pemenangan akhirnya melakukan penulusuran. Fakta yang didapat di lapangan malah dirinya mendapat laporan dan bukti tertentu dari paslon lain yang justru melakukan pelanggaran. Kata dia, salah satu paslon justru membagikan sembako dengan memanfaatkan fasilitas negara.

“Kami temukan ada pembagian sembako atau makanan tambahan dari kementerian kesehatan yang didalamnya ada sticker dan maskernya dan ini malah sudah dibagikan ke masyarakat. Pembagian sembako ini dilakukan sekitar dua hari lalu di salah satu desa di Rancakekek,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mendapatkan bukti nyata adanya kegiatan internal salah satu partai yang mengundang masyarakat. Saat acara berakhir, masyarakat kemudian dibekali sembako yang didalamnya terdapat gambar salah satu paslon.

“Nanti bukti-bukti yang kami dapat, akan kami laporkan ke Bawaslu agar diproses. Karena sudah disalurkan ke masyarakat, sehingga ini merupakan pelanggaran pidana di Pilbup Bandung,” kata dia.

Cecep pun kembali menyinggung ketidaknetralan Pemprov Jabar dalam menyikapi Pilbup Bandung 2020. Ia memprotes langkah Pemprov Jabar yang membagikan bantuan sosial (bansos) yang dikemas dengan kemasan bergambar nomor tertentu.

Numerik di dalam kemasan tersebut menjadi sensitif. Sebab, ujar dia, numerik tersebut sangat kental dengan salah satu paslon.

“Saya pikir bukan hanya di Kabupaten Bandung yang dirugikan. Tapi daerah lainnya juga pasti merasakan hal serupa. Apalagi di dalam bungkus tersebut ada label yang menempel dengan simbol bertanda kutip. Nah, tanda kutip ini identik dengan salah satu kandidat paslon di Pilbup Bandung,” kata dia.

Menurut Cecep, dirinya dan tim kuasa hukum akan segera melaporkan temuan itu ke Bawaslu Provinsi Jawa Barat. Saat ini, Tim Pemenangan Paslon nomor urut 1 tengah menyiapkan bukti disertai data administrasi dan data faktual. Nantinya semua bukti akan diserahkan ke Bawaslu Provinsi Jawa Barat.

“Temuan-temuan pelanggaran ini sudah terbukti memenuhi syarat, terstruktur, sistematif dan masif. Makanya harus segera ditindak lanjuti,” ujarnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak
Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi
Keutamaan Niat Puasa
Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H
Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional
Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal
Universitas Paramadina Gelar Presidential Lecture Bersama Susilo Bambang Yudhoyono
Berita ini 7 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:39 WIB

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:22 WIB

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:04 WIB

Keutamaan Niat Puasa

Jumat, 28 Februari 2025 - 19:55 WIB

Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025

Jumat, 28 Februari 2025 - 16:38 WIB

Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H

Berita Terbaru

Ilustrtasi (Foto: Universitas Airlangga/ Tribun Travel)

HEADLINE

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:39 WIB

Fotog: Hilman Fauzi/Kemenag

HEADLINE

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:22 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:13 WIB

Foto: Kemenag

HEADLINE

Keutamaan Niat Puasa

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:04 WIB

Foto: Istimewa

EKONOMI

Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat

Sabtu, 1 Mar 2025 - 12:53 WIB