DARA | CIANJUR – Tim Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) memburu kucing rumahan yang beredar di kawasan tersebut. Pencarian hewan itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan ekosistem di kawasan TNGGP.
Kepala Bidang 1 Balai Besar TNGGP Wilayah Cianjur, Diah Qurani Kristina, khawatir, berkeliarannya kucing tersebut mengganggu ekosistem. “Karena khawatir kucing-kucing itu akan berkembangbiak dan akhirnya jadi pemangsa di lokasi. Tentunya bisa mengancam, entah hewan seperti burung atau merusak tanaman yang ada di sana,” kata Diah, kepada wartawan, Rabu (14/8/2019).
Menurut informasi dari pengunjung, ada lima kucing yang sering berkeliaran dan memakan sesuatu seperti burung kecil yang berada di daerah itu. Beberapa di antaranya ditemukan di jalur pendakian dan di sekitar air terjun Cibereum.
Hal tersebut, semakin memperkuat kekhawatiran tim, jika ke depannya kucing itu memangsa hewan asli di wilayah TNGGP.
Dugaan sementara, kucing yang ditemukan itu ikut masuk bersama pengunjung, terutama yang membawa banyak makanan. Keberadan mereka di sana juga diduga berasal dari permukiman warga yang berdekatan dengan lokasi wisata.
“Awalnya kami melihatnya mereka ini seperti kucing biasa saja kan ya. Tapi, menurut pakar, kucing-kucing ini lebih baik dikeluarkan saja. Makanya, kami terus mencari kalau masih ada yang tersisa,” ucapnya.
Hingga sejauh ini, tim baru berhasil menemukan tiga ekor kucing dari area TNGGP. Selama melanjutkan proses pencarian, Diah mengaku tidak lagi menemukan dua kucing yang terlihat oleh pengunjung.
Tim mempersilakan yang berminat mengadopsi kucing tersebut. Ia memastikan, kucing tidak akan dibuang begitu saja.
Terlebih, kucing rumahan yang ditemukan pun tergolong jinak. “Ada juga kucing yang kami sterilisasi dan suntik rabies supaya tidak berkembangbiak. Apalagi di dalam TNGGP,” ujarnya.
Diah menjelaskan, untuk memburu kucing-kucing tersebut TNGGP melibatkan Jakarta Animal Aid Network (JAAN). Beberapa dokter hewan didatangkan, untuk sterilisasi dan suntik rabies.
Ia menyebutkan, untuk mencegah kembali berkeliarannya kucing di area TNGGP, pengunjung diimbau tidak membawa peliharaan saat berkunjung. Selain itu, pengunjung juga diminta membantu tim untuk ikut mengeluarkan hewan tersebut jika terlihat.
“Sejauh ini kalau untuk anjing kan tidak ada karena sosialisasi dan kesadaran masyarakat cukup tinggi ya. Nah, untuk kucing ini perlu saling mengawasi,” ujarnya.
Sebelumnya, dikabarkan jika sejumlah kucing rumahan (veral) berkeliaran di kawasan tersebut selama musim liburan.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan