DARA| JAKARTA – Sejak Piala AFF digelar, yaitu tahu 1996, Timnas Indonesia hingga kini belum pernah jadi juara. Prestasi terbaik pernah diraih lima kali jadi runner up. AFF 2018 ini, justru lebih buruk. Tersingkir di fase grup.
Sorotan miring mengkerucut pada tim pelatih alumni Primavera itu; Bima Sakti, Kurniawan Dwi Julianto dan Kurnia Sandi. Banyak yang menginginkan mereka mundur karena dianggap gagal meningkatkan kualitas sepakbola nasional.
Menanggapi sorotan itu, Bima pasrah. Bersedia mengambil tanggung jawab atas kegagalan itu, meski sampai harus dicopot.
“Saya menyerahkan semuanya kepada federasi. Kami dari tim pelatih akan menerima apa pun konsekuensi dan menerima keputusan yang diambil federasi,” ujar Bima Sakti seperti dirilis dari Bola.com.
Timnas Indonesia, meski masih menyisakan satu pertandingan lagi, namun peluang melaju ke babak semifinal sudah tertutup. Hasil akhir pertandingan melawan Filipina di laga penutup Grup B yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Sabtu (24/11/2018) dipastikan tidak lagi bisa membantu langkah tim Merah Putih.
Dari tiga pertandingan yang dilewati, Timnas Indonesia hanya menang sekali melawan Timor Leste (3-1). Sedangkan dua laga lainnya kalah dari Singapura dan Thailand. Kini persaingan hanya menyisakan Thailand, Filipina, dan Singapura. Sejauh ini, Thailand masih berada di urutan teratas dengan 7 poin dari tiga pertandingan.
Posisi kedua ditempati Filipina dengan poin sama. Sedangkan Singapura di tempat ketiga dengan 6 poin dan Timnas Indonesia urutan 4 dengan 3 poin.***
Editor: denkur