“Sempat dapat beberapa kali beras rakyat miskin (Raskin), tapi sekarang gak dapat lagi. Suka mendengar kalau tetangga dapat bantuan dari pemerintah, tapi saya tidak menerima. Suka sedih, padahal hidup juga di gubuk reyot,” kata Mak I’ah.
DARA | CIANJUR – Gencarnya berbagai program bantuan sosial bagi masyarakat miskin yang digelontorkan pemerintah di tengah pandemi Covid-19, sepertinya masih belum merata.
Mak I’ah (70) warga Kampung Ciroyom RT 03/RW 08, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, luput dari perhatian disaat pemerintah gencar memberikan bantuan sosial.
Menempati gubuk reyot di tengah pesawahan, dengan ditemani seorang cucu perempuannya yang berusia lima tahun, Mak I’ah menjalani kesehariannya dengan penuh keterbatasan ekonomi.
Mak I’ah yang ditinggal meninggal dunia oleh suaminya hampir tiga tahun lalu itu untuk dapat bertahan hidup membiayai kesehariannya hanya dapat mengandalkan dari upah sebagai buruh serabutan yang jumlahnya tidak menentu.
Mak I’ah menceritakan, dirinya hanya dapat meratapi nasib saat tahu tetangganya yang dinilai lebih mampu darinya, justru mendapatkan berbagai bantuan sosial dari pemerintah.
“Sempat dapat beberapa kali beras rakyat miskin (Raskin), tapi sekarang gak dapat lagi. Suka mendengar kalau tetangga dapat bantuan dari pemerintah, tapi saya tidak menerima. Suka sedih, padahal hidup juga di gubuk reyot,” kata Mak I’ah saat ditemui di kediamannya, Rabu (13/5/2020).
Gubuk reyotnya yang berada di tengah pesawahan, kerap bocor apabila hujan turun. Bahkan, saat memasuki malam hari, dirinya bersama cucunya itu harus hidup didalam kegelapan karena tidak adanya listrik untuk menerangi.
“Gak ada listrik, cuma pakai lampu minyak saja, kadang lampu juga tidak menyala karena tidak ada minyaknya. Kalau hujan ya kehujanan, kadang tidak pernah tidur semalaman,” ujarnya.
Tak banyak yang diminta Mak I’ah, dirinya hanya ingin dapat membesarkan cucu perempuannya itu dengan lebih baik, dengan mendapatkan pendidikan dan penghidupan yang layak.
“Semoga rezeki cucu saya ini dapat lebih beruntung dari saya. Dapat sekolah dan belajar agama yang tinggi, sehingga dapat berguna bagi masyarakat dan agama,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein