Penurunan okupansi di tahun ini terjadi karena momentum libur Natal dan tahun baru yang bertepatan dengan libur sekolah. Sehingga lebih banyak wisatawan yang memilih pulang ke kampung halamannya.
DARA | CIANJUR — Tingkat hunian hotel (okupansi) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat saat libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) meningkat. Diperkirakan sebagian besar hotel akan penuh menjelang malam pergantian tahun.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Cianjur, Nano Indrapraja, mengatakan, okupansi hotel tahun ini meningkat 15 persen dibandingkan tahun 2018. Bahkan 1.200 kamar dari 29 hotel yang tergabung dalam PHRI, sebagian besar sudah dipesan.
“Hingga 29 Desember nanti, sudah ada hotel yang sudah full booking. Selebihnya baru 80-90 persen dipesan. Tapi kemungkinan menjelang malam pergantian tahun seluruh hotel akan full book atau tingkat hunian mencapai 100 persen,” ucap Nano, kepada wartawan, Rabu (25/12/2019).
Kebanyakan wisatawan dari Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya baru akan datang ke Cianjur setelah tanggal 25 atau usai malam perayaan Natal, dan menginap selama beberapa hari baik sebelum hingga setelah tahun baru. Tidak hanya hotel berbintang, namun kini hotel kelas melati sekalipun berpotensi banyak dipesan oleh wisatawan.
“Hotel yang dipesan tergantung dari kemampuan wisatawan. Tapi yang biasanya di hotel berbintang pun kemungkinan nanti memilih hotel lain dengan kelas di bawahnya,” katanya.
Adanya pengaturan lalul yang mulai membuat arus menuju Cianjur bisa lebih lancar membuat tingkat hunian hotel di Cianjur membaik di tahun ini. Apalagi, jika Jalur Puncak II yang menghubungkan Bogor dan Cianjur segera dibangun, hotel di Cianjur akan kembali hidup.
Menurut dia, yang akan menghidupkan lagi pariwisata dan hotel di Kabupaten Cianjur ialah keberadaan jalur alternatif Puncak II. Kalau sekarang sudah ada beberapa hotel, yang istilahnya, hidup segan mati tak mau.
Tapi ada juga yang sudah tutup. “Kami berharap segera dibangun jalur alternatif tersebut, sehingga hotel, restoran serta wisata naik lagi, pertumbuhan ekonomi Cianjur juga ikut meningkat,” ujar dia.
General Manager Zuri Resort Hotel Cipanas, Vallien Ishak, menyebutkan, momen libur Nataru tahun ini terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang menginap. Bahkan sejak awal libur panjang, 80 persen kamar yang tersedia sudah terisi.
“Lebih baik tahun ini, ada peningkatan. Okupansi sekitar 80 persen,” kata dia.
Namun hal berbeda diungkapkan, Humas Le Eminence Hotel, Muhammad Rizky. Menurut dia, tahun lalu sebanyak 379 kamar yang tersedia, hampir terisi penuh sejak libur Natal hingga malam pergantian tahun.
Namun di 2019 ini tingkat hunian hanya mencapai 80 persen. “Tahun lalu sudah hampir 100 persen sejak tanggal 25, tapi sekarang tercatat hanya 60-80 persen,” ujar dia.
Ia menuturkan, hingga malam pergantian tahun, wisatawan yang datang dan menginap di hotel yang 40 persennya diisi oleh wisatawan asing itu, kemungkinan akan bertambah. Tapi okupansi tidak akan meningkat secara signifikan.
“Akan ada peningkatan, tapi tidak lebih dari 90 persen,” kata dia.
Dia mengungkapkan, penurunan okupansi di tahun ini terjadi karena momentum libur Natal dan tahun baru yang bertepatan dengan libur sekolah. Sehingga lebih banyak wisatawan yang memilih pulang ke kampung halamannya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan