Beberapa waktu lalu, Bupati Bandung Barat H Aa Umbara Sutisna terpapar Covid-19. Selama kurang lebih 20 hari, orang nomor satu di Kabupaten Bandung Barat ini, mengisolasi diri dan dirawat oleh tim medis dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembang, di kediamannya.
DARA – Selama itu pula, bupati merasakan betapa tersiksanya diserang virus ini. Namun, ia berhasil memerangi virus mematikan tersebut, setelah melewati masa-masa cukup sulit.
Kemudian ia dinyatakan sembuh dengan hasil swab tes antigen negatif. Setelah sembuh, ia baru tahu jika serangan Covid-19 itu terdapat beberapa tingkatan, mulai rendah, sedang bahkan cukup ganas.
“Dokter yang menangani saya menyebutkan virus corona yang saya idap tergolong ganas juga. Tapi alhamdulillah, saya berhasil melewatinya dan sekarang saya sudah sehat,” ungkapnya.
Pengakuan bupati bisa pulih kembali dari virus corona tidak terlepas dari imun tubuhnya. Imun itu, ia dapatkan setelah menerapkan pola hidup sehat dalam menjalankan berbagai aktifitas keseharian.
Pertama, ia rajin berolahraga, mengkonsumsi makan sehat, berhenti merokok dan menjalankan puasa sunat Senin-Kamis.
“Dulu saya perokok berat. Tapi setelah berhenti merokok badan rasanya enak. Bahkan, salah satu kenapa saya bisa melawan corona, ya karena saya tidak lagi merokok,” ujarnya.
Tip hidup sehat tersebut, hendaknya bisa diikuti oleh masyarakat. Terlebih disaat pandemi Covid-19, diharapkan masyarakat bisa menjaga kebugaran tubuhnya agar bisa menangkal serangan virus corona.
Selain menjaga pola hidup sehat, disaat pandemi ini masyarakat diminta untuk menjalankan protokol kesehatan (prokes). Menggunakan masker, senantiasa mencuci tangan dan menjaga jarak (3 M) merupakan prokes yang tidak boleh diabaikan.
Hal itu juga, merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Jika masyarakat sudah menerapkan disiplin tentang prokes maka mata rantaipun bisa terputus.
“Kalau mata rantai sudah terputus, pemulihan ekonomipun bisa dijalankan, sesuai dengan harapan kita semua,” tegas bupati.
Oleh karena itu, bupati meminta agar masyarakat tidak mengabaikan anjuran pemerintah dalam menjalani keseharian di masa pandemi. Pemerintah berupaya membatasi pergerakan masyarakat dengan memberlakukan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Belakangan, Pemkab Bandung Barat menerapkan pelaksanaan PPKM berskala mikro hingga tingkat RT selama dua pekan ke depan. Pada dasarnya pelaksanaan PPKM mikro tersebut lebih menitikberatkan pada pembatasan pergerakan orang untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
Ia berharap melalui PPKM mikro tersebut diharapkan masyarakat semakin disiplin untuk menjaga prokes. Terutama disiplin menggunakan masker, yang dilepas hanya untuk makan saja apabila berada di depan umum.
“Masyarakat sebenarnya sudah memahami tentang 3 M, namun dalam tatanan pelaksanaan masih lemah. Padahal terpapar corona itu, sakit. Berat badan saya saja sampai turun 11 kg. Dan terutama mental kita yang diserang,” ujarnya.***
(Advetorial Prokopim Setda KBB)
Editor: denkur