“Keluarga hanya baru mengetahui kabar, bahwa anak saya meninggal saja. Belum tahu penyebabnya apa. Hanya saja pihak KBRI mengabarkan anak saya meninggal di sebuah area parkir di Riyadh,” kata Ai Rukiyah.
DARA | CIANJUR – Evi Novianti, seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Sukaluyu, Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia di Arab Saudi, Kamis (26/3/2020) lalu.
Belum diketahui pasti penyebab meninggalnya TKW yang berangkat ke Arab Saudi pada 2009 lalu itu. Namun berdasarkan informasi, jenazah TKW yang sudah bekerja sekitar 10 tahun itu ditemukan tergeletak di sebuah area parkir di Kota Riyadh.
Ai Rukiyah (52), ibu kandung almarhumah mengatakan, berita duka itu diterimanya setelah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi mengabarkan melalui telepon kepada pihak keluarga.
“Keluarga hanya baru mengetahui kabar, bahwa anak saya meninggal saja. Belum tahu penyebabnya apa. Hanya saja pihak KBRI mengabarkan anak saya meninggal di sebuah area parkir di Riyadh,” kata Ai saat ditemui wartawab di kediamannya, Rabu (15/4/2020).
Dua bulan sebelum mendapatkan kabar duka itu, lanjut Ai, almarhumah masih sempat berkomunikasi dengan keluarga di Cianjur. “Dari komunikasi telepon itu tak ada yang janggal, bahkan anak saya juga tak mengeluhkan apapun. Jadi sangat kaget begitu dapat kabar duka ini,” ungkapnya.
Ai mendesak KBRI di Riyadh segera mengembalikan jenazah anaknya itu. Sebab, berdasarkan informasi yang diterima keluarga, saat jenazah Evi ditemukan terdapat sejumlah luka lebam pada bagian tubuhnya.
“Saya ingin segera jenazah anak saya dikembalikan ke Indonesia, lantaran ada kejanggalan setelah memperoleh kabar dari KBRI Riyadh. Bahkan KBRI meminta dokumen yang diperlukan seperti fatwa waris, surat persetujuan pemakaman, surat minta outopsi, dan tuntutan hak almarhumah serta tuntutan tindak pidana, kalau terbukti minta diproses sesuai hukum yang berlaku di Arab Saudi,” jelasnya.
Ketua Divisi Hukum Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Cabang Cianjur, Rahman Saepulloh mengatakan, pihaknya sudah bersurat ke PWNI dan BHI Kemlu RI, Kemnaker RI, pengaduan ke BP2MI, dan ke Disnakertrans Kabupaten Cianjur.
“Dokumen yang dipinta KBRI sudah kami kirimkan, namun sampai saat ini belm ada jawaban,” kata Rahman.
Astakira Cianjur yang dipinta bantuan pihak keluarga almarhumah untuk mendampingi kasus meninggalnya Evi Novianti, akan terus melakukan upaya ke pihak terkait agar penyebab kematiannya cepat terungkap.
“Ya, walaupun kami paham dengan situasi di sana (Arab Saudi) sekarang masih lockdown. Tapi kami akan melakukan upaya dengan cara berkordinasi dengan KBRI,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein